#37 Your Another Daughter

471 115 28
                                    

Berita soal pembebasan Taehyung mulai tersebar di setiap sudut kota. Namun, sepertinya dengan pembebasan Taehyung, tak membuat mereka percaya. Bahkan menganggap jika hal ini adalah hal yang tak mustahil untuk Taehyung. Terlebih pria Kim itu memiliki dua perusahaan besar di Amerika juga di Korea.

Sana mengeratkan genggamannya pada tangan Taehyung. Tatapan intimidasi itu cukup membuatnya merinding. Namun, ia harus menemani Taehyung untuk mengambil bukti itu.

Dahyun menghentikan langkah Taehyung. "Ah, akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Apa kau sungguh tak ingat siapa yang menyerang Nakyung Eonni malam itu?"

"Aku terlalu mabuk. Bagaimana aku bisa mengingatnya? Bahkan setelah beberapa hari saja, aku sungguh tak ingat."

Dahyun menarik tangan Taehyung untuk masuk ke unit miliknya. Ia lantas menunjukan video yang ia dapat dari Nayeon. "Bukankah pelakunya seperti seorang pria? Hanya ada 3 orang yang punya tinggi tak jauh darimu 'kan? Jin Oppa, Jungkook Oppa, dan Hoseok Oppa. Aku juga mencurigai Namjoon Oppa karena tinggi kalian juga tidak beda jauh."

Taehyung mencoba mengingat. Namun, yang ia ingat justru samar-samar. Bahkan ia tak bisa melihat dengan jelas mata orang yang sudah menyerang Nakyung.

"Aku benar-benar lupa."

Dahyun menghela napas. Ia sungguh membutuhkan keterangan dari Taehyung sebab hanya pria itu yang ada di tempat kejadian saat pembunuhan itu berlangsung. Hingga akhirnya ia membulatkan mata, meminta Sana serta Taehyung lebih mendekat.

"Apa pria yang tak sengaja menabrakku adalah pembunuhnya?" tanya Dahyun diakhiri dengan ekspresi tak percayanya. Ia ingat, dini hari ia pergi keluar untuk membuang sampah. Namun, seseorang menabraknya. "Ah, bagaimana bisa aku melupakan itu?"

"Kau sungguh yakin?"

Dahyun mengangguk. Ia lantas duduk di sofa saat rasa pening itu mulai terasa, membuat Taehyung juga Sana mengikutinya.

"Bisa kau ingat mata pelakunya?"

Dahyun memijat dahinya sambil memejamkan mata untuk mengingat. Ia kemudian menjentikan jari. "Mata itu bukan mata yang sering kulihat. Bukan Jin Oppa, Namjoon Oppa, atau pria yang ada di apartemen ini. Apa dia orang luar?"

"Aku rasa Bibi Dalmi memang terlibat. Dilihat dari bagaimana rapinya semua kejadian yang terjadi, aku yakin ini rencana Bibi Dalmi. Apalagi Jin Hyung belum memberikan yayasan 'kan? Dia hanya ingin membuat Jin Hyung bertikai dengan kita semua dengan kebingungan yang ada. Bahkan sekarang dia tak mau bicara dengan salah satu dari kita 'kan? Ini membuktikan jika Jin Hyung benar-benar terpengaruh." Taehyung sebenarnya sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Namun, ia merasa menyesal karena tak bisa lebih peka dengan apa yang mungkin akan terjadi. Mungkin jika ia bisa lebih waspada, hal ini takkan terjadi.

"Aku akan mengatasinya. Tidak perlu khawatir. Aku akan pastikan Kim bersaudara tidak akan terpecah."







Tzuyu memang masih takut. Namun, ia merasa jika ini saatnya Jihyo tahu segalanya soal Naeun. Ia tak mungkin merahasiakan semuanya terus menerus. Apalagi ia sudah muak dengan serangan panik yang sering ia rasa.

"Oh? Nyonya Jeon?"

"Ada yang harus kukatakan padamu," ujar Tzuyu sambil memainkan tangannya. Sungguh, ia merasa ragu untuk mengatakannya. Namun, ia terus menenangkan dirinya jika semuanya akan baik-baik saja. Lagi pula Jungkook sudah berjanji akan menjaga Jeongsan.

Jihyo mempersilahkan Tzuyu untuk masuk. "Aku belum selesai membereskan rumah. Maaf jika semuanya terlihat berantakan."

"Tidak apa-apa. Kau pasti sangat sibuk."

Athena✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang