#23 Is Everything Gonna be Ok?

497 111 16
                                    

Naeun membulatkan mata kemudian melepas setiap kertas yang ada di mading. Ia tak tahu kenapa ada orang yang memasang pernyataan jika ia bukan bagian dari keluarga Kim. "Siapa yang melakukan ini?!"

Naeun menatap setiap siswa yang berdiri di sana. Namun, mereka hanya menatap gadis itu sambil saling berbisik. Hingga seseorang mengangkat tangannya dan menghampiri Naeun.

"Aku, Kim Na--ah, sepertinya Kim tidak cocok untukmu." Taeyeon tertawa hingga membuat Naeun menjambak rambutnya. "Yak! Kau harus tahu batasanmu!"

"Lalu kau siapa? Beraninya mengatakan omong kosong padaku!"

"Aw, yak! Kau memang bukan keluarga Kim!"

"Itu hanya omong kosong!"

Pertengkaran ini sepertinya cukup menarik untuk siswa lainnya. Terlebih karena Naeun dan Taeyeon berasal dari keluarga yang sama. Bahkan mereka mulai berspekulasi jika keluarga Kim memang tengah bersitegang sekarang.

"Kim Naeun, Kim Taeyeon!" Bentakan itu sontak membuat mereka berdua menghentikan pertengkaran. "Apa kalian tidak merasa malu? Bisakah kalian bersikap sedikit dewasa?"

"Dia yang memulai," ujar Naeun. Namun, hal ini justru dibantah oleh Taeyeon. "Kau!"

Nayeon segera menjadi penengah. "Yang lainnya masuk kelas. Kalian berdua harus ikut denganku."

"Seharusnya Taeyeon saja. Dia mengatakan jika aku bukan anak Eomma. Bukankah itu cukup tidak sopan?"

"Sadarlah, kau yang menjambakku lebih dulu. Kau melakukan kesalahan."

"Itu karena kau melakukan hal konyol dengan menggunakan namaku. Apa kau tidak punya pekerjaan yang lain?"

Nayeon memijat pelan dahinya. Sungguh, ia sudah sangat pusing karena perselingkuhan suaminya. Kini ia juga harus mengurus soal hal ini.

"Im ssaem? Apa yang terjadi?" tanya Chaeyoung, membuat Nayeon menunjuk ke arah Naeun dan Taeyeon yang saat ini masih berdebat. "Tolong kau urus mereka berdua. Jangan lupa panggil orang tuanya Taeyeon."

"Baiklah." Chaeyoung menghampiri Naeun dan Taeyeon. Ia kemudian melerai mereka sebelum akhirnya membawa mereka ke ruang BK.

Nayeon menghela napas sebelum melangkah menuju kantor. Ia masih penasaran dengan pembicaraan Nakyung dan Seokjin. Sebab, selama ini ia hanya menggunakan kamera yang kurang menangkap pembicaraan mereka. Hingga akhirnya ia memasang penyadap suara pada ponsel suaminya.

Aku pasti akan membongkar semua ini. Aku sungguh muak, batinnya.





Jihyo hanya pasrah saat Yoongi benar-benar mengajaknya pindah. Padahal rumah itu sangat luas dan Jihyo menyukainya. Namun, Yoongi justru nekad pindah ke apartemen mewah yang luasnya tak akan sebanding dengan rumah mereka saat ini.

"Kau sungguh keras kepala."

"Dia memaksaku untuk pindah. Tidak apa-apa, aku tak akan menjual rumah ini. Jadi, sesekali kita bisa tinggal di sini," ujarnya kemudian membantu Jihyo memasukan koper itu ke dalam mobil. "Jihyo, kenapa kau sangat sedih?"

"Bukankah tempat itu bisa saja sangat berbahaya? Anak yang mengganggu Yuna tinggal di sana," ujar Jihyo. Satu-satunya hal yang ia khawatirkan hanyalah Yuna. Ia tak masalah jika harus bertemu lagi dengan Nayeon. Lagi pula ia sudah memaafkan wanita itu sejak lama.

Athena✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang