|| 19.Bis Wisata ||

1K 182 139
                                    

___Happy Reading___

Di dalam bus, mereka semua sedang berebutan bangku, apalagi Rangel yang ingin sekali duduk dengan Brandon.

"Brandon, kau duduk bersamaku ya!" pinta Rangel kepada Brandon. Tetapi, Brandon tidak mendengar, dia sibuk dengan handphonenya, tanpa melihat sekeliling.

Donia juga memperhatiin Brandon terus, dia begitu kesal dengan Brandon, karena lagi keadaan ramai begini. Dia malah asik dengan handphonenya.

"Brandon," panggil Donia dan Rangel barengan. Brandon hanya menoleh ke arah Donia saja. Padahal Rangel juga ikutan memanggil nama Brandon.

Brandon menoleh ke arah Donia sambil berhenti bermain handphonenya. "Apa?"

"Dari tadi asik aja sama handphone! Duduk gih sama Ryan!" pinta Donia.

"Terus kamu duduk sama siapa?" tanya Brandon.

"Sama Rara lah," jawab Donia.

"Tidak bisa, kau harus duduk denganku, gak ada penolakan!" balas Brandon yang menekankan perkataan gak ada penolakan.

Lalu Brandon menarik lengan Donia, mereke segera pergi mencari bangku kosong.

Namun, Donia terus merengek kepada Brandon, karena dia ingin sekali duduk dengan Rara, tetapi Brandon terus menyeret Donia ke bangku milik merek berdua.

Tanpa disadari, Rangel melihat kejadian aksi Donia dan Brandon. Rangel kesal dengan aksi Donia yang merengek-rengek sama Brandon, tapi dia juga sangat kesal dengan Brandon, karena dirinya dicueki demi anak barunya itu.

Rangel menghampir bangku Brandon. "Brandon! Kalau dia gak mau duduk sama aku, biarlah aku duduk sama kamu!"

Donia mengangguk setuju dengan ucapan Rangel, "Nah tuh, dia mau duduk sama kamu! Jadi biarkan aku duduk sama Rara."

Donia bangun dari bangkunya. Namun, Brandon menarik Donia untuk kembali duduk lagi. "Tidak! Rara sudah sama duduk bersama kekasihnya."

Lalu Brandon melihat ke arah Rangel dengan tatapan tajam. "Aku tidak mau duduk bersama kau, lebih baik kau cari yang lain saja."

Rangel hanya mendengus kesal, bisa-bisa dirinya ditolak sama Brandon. "Aku maunya sama kamu!"

"Tidak, aku tidak mau sama kamu! Aku maunya sama Donia," jawab Brandon dingin.

Rangel terus membujuk Brandon untuk duduk bersama, tetapi Bu Lidya. Yang sepertinya pembina di kelompok Rara, mengomel Rangel. Karena Rangel belum duduk juga, sementara teman-teman yang lain sudah pada duduk.

"Rangel, ayok duduk! Busnya mau berangkat nih!"

"Tapi bu, saya mau sama Brandon!" balas Rangel.

Bu Lidya menoleh ke arah Brandon dan kembali menatap Rangel lagi. "Brandon sudah duduk bersama Donia, lebih baik kamu cari bangku lain."

Rangel hanya pasrah, dia segera duduk di tempat kosong. Percuma saja, kalau dia terus membujuk Bu Lidya untuk dirinya duduk dengan Brandon. Yang ada dia malah dikeluarin dari kelompoknya Rara.

Setelah Rangel menduduki dirinya di bangku, Rangel terus memperhatikan bangku Brandon dan Donia. Dia melihat Brandon sedang tertawa bersama Donia. Padahal sebelumnya, Brandon sama sekali belum tertawa bersama dirinya.

"Ish, Brandon kenapa tertawa sih sama Donia, perasaan sama aku gak pernah sampai ketawa dah," dumel Rangel.

Rangel mengigit bibirnya, karena begitu kesal dengan Brandon dan Donia, "Sialan banget tuh anak baru."

Bersambunggg....

Jangan lupa vote dan koment! Share ke teman-teman juga buat baca cerita ini!

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang