Beberapa menit kemudian...
Donia dan Daniel sudah selesai makan. Lalu Daniel menanyakkan keadaan Donia.
"Apakah kamu sudah baikkan?"
"Sudah, Bang!"
"Bang, kapan sih aku pulang ke rumah? Aku kangen banget sama kasurku!" ujar Donia kepada Daniel. Daniel terkekeh mendengar ucapan Donia. Bisa-bisanya dia kangen sama kasurnya.
"Kenapa kangen sama kasur?"
"Karena, aku kan habis kemah! Jadi, aku kangen!" jawab Donia.
"Abang, juga gak tahu sih kamu pulangnya kapan," sahut Daniel yang menjawab pertanyaan kapan Donia pulang.
"Yah, oh iya bang! Aku ini manggil abang itu, abang atau kakak sih?" tanya Donia polos. Daniel tertawa. Bisa-bisanya adik kesayangannya itu menanyakan seperti itu.
"Yah, terserah kamu!"
"Habis aku bingung, aku bingung mau manggil kakak atau abang!"
"Senyamannya kamu aja, Don!" jawab Daniel tersenyum.
"Dua-duanya! Aku nyaman kalau pakai keduanya!" balas Donia girang. Memang Donia suka memanggil Daniel dengan sebutan abang atau kakak. Karena keduanya itu nyaman dipakai buat manggil Daniel.
Daniel terkekeh, dia langsung mengusap-usap kepala Donia. "Kamu lucu banget sih!"
"Iya dong, adiknya siapa coba?" tanya Donia tertawa.
"Hm, adiknya siapa emang?" tanya Daniel kembali sambil memikir Donia itu adiknya siapa.
"Sepertinya kamu bukan adikku!" sambung Daniel lagi. Dan ya, Daniel mendapatkan cubitan dari Donia.
"Argh, sakit!" ujar Daniel kesakitan. Dia mengusap-usap yang dicubit Donia. Donia mencubit pinggang Daniel dan itu membuat Daniel kesakitan.
"Aku ini adikmu, Bang!"
"Oh ya? Benarkah kamu adikku?" tanya Daniel berpura-pura tidak percaya. Dan ya, Daniel mendapatkan cubitan lagi dari Donia.
"Argh, sakit! Udah dua kali kamu nyubitku!" ujar Daniel kesal.
"Biarin, lagian adikmu yang cantik ini malah gak dianggap!" jawab Donia kesal sambil memanyunkan bibir bawahnya.
"Ululu, jangan ngambek! Aku kan bercanda, hehehe!" balas Daniel sambil mencubit kedua pipi adiknya.
"Tahu argh, malas sama kamu!" ketus Donia.
Ketika Daniel membujuk Donia. Pintu ruangan Donia terbuka. Daniel dan Donia segera menoleh siapa yang datang.
"Permisi, nona Donia!" ujar Dokter sambil menutup pintu ruangan Donia.
"Ada apa, Dok?" tanya Daniel kepada dokternya. Dokter itu segera menghampiri Daniel yang berada di dekat Donia.
Bersambungg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandon
RomanceBrandon, seorang cowok yang tak pernah tertarik pada cewek, selalu menganggap mereka ribet, cengeng, dan menjijikkan. Namun, pandangannya berubah ketika dia bertemu Donia, gadis tangguh yang memiliki sisi manja dan pemberani. Meski Donia seorang ind...