Chapter 70

394 104 43
                                    

Tiba lah Brandon dan yang lainnya ditujuan. Brandon langsung segera turun dari pesawat dan meninggalkan Candy yang dari tadi memanggil terus menurus.

"Brandon."

"Brandon tunggu."

"Brandon, tunggu aku!"

Candy kesel sekali dengan Brandon. Dari tadi dipanggil tapi Brandonnya malah acuh banget. Candy pun turun dari pesawat lalu dia mengejar Brandon yang sudah ketinggalan jauh.

"Brandon."

Brandon tetap tidak dengar karena dia memakai airpod dikedua kuping, sudah jelas sekali kalau Brandon tidak mendengar panggilan Candy.

Dengan gesit, Candy berlari dan memegangi tangan kanan Brandon. Sontak Brandon menoleh karena Candy memegangi tangan kanan.

Tanpa berbicara sedikitpun, Brandon langsung menghempaskan tangan Candy. Namun, Candy tidak mau melepaskan.

"Brandon, tunggu aku," ucapnya sambil memasang wajah cemburut.

Brandon sangat jengah melihat wajah Candy. Sontak Brandon langsung berjalan begitu aja dan Candy pun mengikuti Brandon pergi.

Candy terus saja menempel diBrandon tanpa memberi cela. Brandon yang dipegangin pun merasa kesel.

Brandon segera berhenti berjalan dan melihat wajah Cindy. "Lepasin!"

"Gak, ayok jalan bareng."

"Iya tapi lepasin tanganmu!"

"Gak mau, Brandon."

"Tanganku kram dipegangin terus," bohong Brandon. Sebenarnya Brandon tidak kram. Dia hanya risih jika Candy terus memegangi.

"Oke, aku lepas."

Candy pun segera melepaskan tangan Brandon. Setelah dilepas, Brandon segera pergi dari hadapan Candy. Candy pun merasa kesel karena ditinggal.

"Brandon."

"Ish ditinggal mulu heran."

Candy yang bosen mengejar Brandon. Dia pasrah sekarang. Dia tidak melanjutkan mengejar Brandon, justru dia pergi mencari orang tuanya Brandon.

Brandon yang sekarang sendiri merasa lega karena Candy tidak mengikutinya lagi. Dengan gesit Brandon menoleh ke belakang.

"Syukur deh, dia ga ikutin lagi."

Brandon langsung melanjutkan jalannya lagi. Kali ini dia mengambil barang-barangnya terlebih dahulu. Setelah mengambil barang-barangnya. Brandon bertemu dengan orang tuanya, Candy dan ayahnya Candy.

"Candy, kenapa kamu bersama orang tua Brandon? Kenapa ga sama Brandon?" tanya ayahnya Candy yang penasaran dengan anak semata wayangnya.

"Hmm, ak--"

Candy kebingungan menjawabnya. Masa iya dia harus jujur sebenarnya terjadi, ga mungkin banget bagi Candy.

"Itu Yah, aku hanya ingin mengobrol bersama Ibunya Brandon biar lebih dekat," jawab Candy sambil tersenyum kepada ayahnya.

Ibunya Brandon melihat Candy dengan tatapan sinis. Dia memang tidak menyukai Candy, dia sangat tau kelakuan Candy bagaimana.

Tanpa mikir panjang, Brandon langsung berjalan terlebih dahulu. Lalu disusul oleh Bundanya. Bundanya berjalan mengiringi Brandon yang ada disampingnya.

"Brandon."

"Iya, bunda?" tanya Brandon yang melepaskan satu airpodnya ditelinga kanan. Karena Bundanya berada disebelah kanan.

"Kamu kenapa diam saja bunda perhatiin?"

"Gak bund, Brandon lagi malas aja."

"Kalau ada apa-apa cerita ya, jangan dipendem."

"Iya," jawab Brandon sambil tersenyum manis sekali ke Bundanya. Bundanya tau apa isi hati Brandon cuman dia ingin Brandon bercerita aja dan meluapkan perasaannya kepada Ibunya sendiri.

Bersambungggg

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang