|| 87. Dinotice Donia ||

44 21 1
                                    

Donia sedang berada di mall, mengenakan dress navy selutut dengan rambut panjang terurai. Setelah menyelesaikan keperluannya di toilet, ia berhenti sejenak di depan cermin besar yang ada di dalam toilet tersebut. Dengan percaya diri, Donia memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil foto mirror-selfie.

Ia berdiri dengan posisi yang sempurna, memastikan bahwa seluruh penampilannya—dari atas hingga sepatu—terlihat jelas di cermin. Donia mengatur sudut dan pencahayaan, lalu mengambil beberapa foto untuk memastikan mendapatkan gambar terbaik.

Setelah puas dengan hasil fotonya, Donia membuka aplikasi Instagram dan mengunggah foto tersebut ke story-nya. Dengan senang hati, ia meninggalkan toilet dan menemui abangnya, Daniel, yang sedang menunggu di luar..

Donia keluar dari toilet dan melihat abangnya, Daniel, sedang berdiri di dekat dinding, asyik memainkan ponselnya. Setelah Donia menghampirinya, dia langsung mengungkapkan rasa laparnya.

"Bang, laper. Makan apa ya?" tanya Donia dengan ceria.

Daniel menatapnya sambil tersenyum, "Abang lagi pengen sushi deh. Kamu mau?"

"Eh, boleh deh! Aku juga lagi pengen sushi, bang!" jawab Donia, sambil menggandeng lengan kanan abangnya.

Mereka berdua berjalan bersama menuju restoran sushi di mall. Penampilan mereka memancarkan aura sepasang kekasih; Daniel tampak sangat menawan dengan kemeja hitamnya, sementara Donia begitu anggun dalam dress navy-nya. Mereka berdua bercakap-cakap dan tertawa, menikmati kebersamaan mereka di tengah keramaian mall

Mereka berdua menuju sushi dan duduk dibagian tempat kosong. Lalu mereka berdua memesannya. Sambil menunggu pesanannya, Daniel sedang menelpon rekan kerja karena ada hal penting. Sementara Donia main ponselnya, ia membuka instagram dan melihat history siapa saja yang udah lihat.

Donia salah fokus dengan nama instagram Brandon. "Lah Brandon aktif instagram? Aku kira udah ga aktif lagi."

Donia ternotice sama foto frofil Brandon, ia membuka akun instagram Brandon dan melihat Foto profil Brandon sama persis konsepnya dengan Donia. Ia zoom in juga foto frofilnya untuk melihat dengan jelas.

"Ini aku salah lihat apa gimana ya? Sama persis kek aku deh," gumam Donia dengan pelan supaya Daniel tidak mendengarnya.

"Fotonya kek dicafe yang aku datangi bersama Azhar lima hari yang lalu ini mah, tapi beda baground aja sih," gumam Donia. Ia melihat lagi dan lagi seraya zoom in foto profilnya.

"Gak mungkin, mungkin kebetulan keknya sama dia, gak boleh nething dulu!" gumamnya untuk berpikir posetif.

Pesanan pun datang, Daniel yang sudah selesai teleponan pun langsung sigap mengambil sushi yang dipelayan hampiri mereka.

Setelah mereka tiba di restoran sushi, Donia dan Daniel duduk di meja kosong dan memesan berbagai jenis sushi yang mereka inginkan. Sambil menunggu pesanan datang, Daniel menerima telepon penting dari rekan kerjanya, meninggalkan Donia untuk sementara waktu.

Setelah beberapa menit, Daniel memperhatikan Donia yang hanya memakan sushi dengan sangat pelan. Biasanya, Donia sangat lahap saat menyantap sushi, jadi perubahan sikapnya ini membuat Daniel curiga.

"Dek," panggil Daniel lembut, mencoba menarik perhatian Donia dari lamunannya.

Donia tampaknya tidak mendengar panggilan pertama. Ia terlarut dalam pikirannya tentang foto profil Brandon yang mirip dengan foto dirinya. Saat Daniel memanggilnya lagi, ia baru tersadar.

"A-ah iya, bang, kenapa?" jawab Donia dengan terkejut, mencoba mengalihkan perhatian dari pikirannya.

"Aish, kamu ini dipanggil tadi nggak jawab. Kakak tanya juga nggak jawab. Kamu melamun kenapa sih?" tanya Daniel dengan nada lembut namun sedikit khawatir.

Donia yang merasa bersalah, berusaha untuk memberikan alasan yang wajar. "Maaf, bang. Gak denger. Anuu, aku mikirin besok kuliah online apa kuliah offline, soalnya temenku belum ngabarin!"

Daniel menatap Donia dengan tajam, mengetahui bahwa adiknya sedang berbohong. Meski begitu, ia memutuskan untuk tidak mendalami lebih lanjut dan hanya mengingatkan Donia untuk makan lebih cepat. "Oke, kalau kamu memikirkan itu, sekarang makan cepatan. Biasanya juga lahap makan sushi, ini malah jadi lemot kayak siput," omel Daniel dengan nada bercanda.

Donia hanya mengangguk dan melanjutkan makannya, berusaha untuk fokus pada makanannya meski pikirannya masih terfokus pada foto profil Brandon.

Setelah selesai makan, mereka berdua melanjutkan berkeliling mall. Donia memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari beberapa kebutuhan kuliah dengan ditemani oleh Daniel. Mereka mengunjungi berbagai toko, dan meskipun Donia berusaha untuk tidak memikirkan foto profil Brandon, pikiran itu terus mengganggu benaknya.

Ketika mereka kembali ke rumah, Donia merasa sedikit lega setelah menghabiskan waktu bersama Daniel, tetapi rasa penasaran tentang foto profil Brandon belum sepenuhnya hilang. Ia memutuskan untuk mencoba menghubungi Brandon secara langsung untuk mendapatkan jawaban, walaupun ia tahu ini bisa menjadi hal yang canggung.

"Lebih baik aku tanya langsung saja," gumam Donia sambil mempersiapkan pesan untuk dikirim ke Brandon.

Bersambung...

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang