Rangel, yang kelelahan dan ketakutan, yang diseret oleh bodyguard. Arvin, Aurel, Daniel dan Brandon dengan ekspresi bingung. Lalu Rangel melepaskan tangan bodyguard dan menjawab, "Aku gapapa, Rel! Tadi aku di seret-seret sama mereka!" berusaha memberi penjelasan di tengah ketegangan yang memuncak.
Namun, salah satu bodyguard Daniel menegaskan dengan suara penuh kepastian, "Tidak, non! Dialah yang melukai non Donia!" Kata-kata ini mengguncang suasana malam, menyebabkan Rangel dan Aurel terkejut mendengar tuduhan serius tersebut.
Wajah Rangel memucat, kepanikan tampak jelas di matanya. Ia berusaha menenangkan diri, namun rasa takut dan kegelisahan meliputi dirinya, membuatnya semakin tidak stabil.
Aurel, yang baru saja mengungkap kebenaran, menatap Rangel dengan tatapan penuh pertanyaan dan kecurigaan. "Apakah itu benar, Rangel?" suaranya bergetar antara kemarahan dan kesedihan.
Rangel, terpojok dan tertekan, menggelengkan kepala dengan cepat, Arvin berusaha menyangkal kebenaran dan berkata, "Jangan percaya sama dia, Aurel!" Arvin yang tampak kesal dengan situasi ini. Ia khawatir Rangel akan memanipulasi Aurel untuk melindungi dirinya.
Aurel tetap berdiri dengan tatapan tajam dan penuh tekad. "Jawab yang jujur, Rangel!"suaranya bergetar dengan kemarahan dan rasa sakit.
Rangel, dengan kepala tertunduk dan suara gemetar, mengakui, "I-iya! I-itu b-benar, Aurel! A-aku yang melakukannya!"
Aurel, masih berusaha memahami, menatap Rangel dengan penuh kemarahan dan kesedihan. "Cih, kenapa kau tegas sekali melukai Donia?!" tanyanya, suaranya bergetar. Aurel merasakan campuran kemarahan dan kekecewaan yang mendalam. dengan nada hampir putus asa, mencari jawaban di tengah kehancuran yang diciptakan.
Rangel, dengan ekspresi penuh kebencian, menjawab, "Aku benci dengan Donia! Aku benci!"
Daniel, yang mendengar pengakuan Rangel, tertawa sinis. "Segitu bencinya kamu dengan adikku? Apa kamu tidak tahu? Donia itu anak dari Razifa?"
Rangel terkejut dan langsung membantah, "Cih, mana mungkin dia anak dari Razifa! Aku gak percaya tuh!"
Daniel tidak terganggu dengan penyangkalan Rangel. Ia maju melangkah dengan percaya diri dan mengeluarkan kartu nama dari sakunya. Dengan nada dingin, Daniel mengacungkan kartu nama di depan wajah Rangel.
Rangel, terkejut dan tidak percaya, melihat kartu nama tersebut. "Kamu, anak dari Razifa?" tanyanya, suaranya penuh kekagetan.
Daniel tersenyum dengan penuh kepuasan lalu berkata. "Iyaps, kau benar sekali. Dan Donia itu adikku yang sangat kusayangi!"
Daniel menunjukkan jari telunjuknya ke arah wajah Rangel dengan tegas. "Kamu berani sekali melukai adikku! Bahkan membuatnya pingsan dan kedinginan."
Rangel, kini tampak benar-benar panik, tidak bisa lagi menyangkal kenyataan. Dia mencoba merespons dengan nada sinis, tetapi ketidakpastian dan rasa takut mulai menguasai dirinya. "Biarlah, emang itu yang ku mau!"
Daniel, tanpa memberikan kesempatan untuk melanjutkan, menatap Rangel dengan mata penuh kemarahan. "Kamu harus menerima konsekuensinya sekarang." Dengan suaranya tegas dan penuh ancaman.
Aurel berdiri di samping Daniel, mengamati dengan ekspresi hati yang hancur, sementara Rangel hanya bisa berusaha menghindar dari tatapan-tatapan yang penuh kemarahan dan kekecewaan.
Dengan ketegangan yang semakin memuncak, Daniel dan Brandon siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Sementara Brandon, tidak bisa lagi menahan kemarahan, melangkah maju dengan penuh tekad. "Dasar jalang! Sudah kukatakan, jika kau macam-macam dengan Donia, aku tidak akan segan-segan memukulmu."
"Jalang? Kamu bilang?" tanya Rangel kepada Brandon. Brandon melangkah kakinya ke hadapan Rangel.
"Iya, kau jalang! Sudahku bilang kan? Kalau kamu macam-macam dengan Donia, aku gak akan segan-segan memukulmu, Rangel!"
Rangel menantang dengan nada sinis, "Silakan pukul! Lagian kamu mana berani memukul dir--" namun kalimatnya terputus oleh...
Bugh...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandon
RomanceBrandon, seorang cowok yang tak pernah tertarik pada cewek, selalu menganggap mereka ribet, cengeng, dan menjijikkan. Namun, pandangannya berubah ketika dia bertemu Donia, gadis tangguh yang memiliki sisi manja dan pemberani. Meski Donia seorang ind...