||3. Ruang Guru ||

1.4K 332 146
                                    

Sebelum baca...

Follow wattpad kedua
@vionacadee

Follow instagram
@faizahjahro

___Happy reading___

"Ya, sakitlah! Udah tahu sakit masih pakai nanya!"

"Oh," jawab Brandon. Sungguh Donia ingin merobek-robek ginjalnya Brandon. Mengapa hidungnya lagi sakit, dia malah bilang oh?

"Ish, nyebelin! Masa cuman bilang oh?!" dumel Donia kepada Brandon.

Brandon yang melihat Donia sedang mendumel karena dirinya. Dia tersenyum tipis. Namun, senyuman tipis itu masih bisa dilihat oleh Donia.

"Wah, kamu tersenyum?! Yah walaupun senyumanmu itu tipis," jawab Donia tersenyum. Dia kaget melihat cowok yang ada dihadapannya ini tersenyum tipis.

"Hmm," deham Brandon. Lalu Brandon meninggalkan Donia sendirian.

"Woi, aku kok ditinggal?" pekik Donia kepada Brandon. Namun, Brandon tidak mendengar, dia terus berjalan tanpa memperdulikan ucapan Donia.

"Nih orang makan es batu kali ya? Dingin banget," gumam Donia. Lalu dia mengejar Brandon yang sudah pergi meninggalkan dirinya.

Di sisi lain.....

"Beraninya kau mendekati, Brandon!" desis gadis berambut pendek yang melihat Brandon dan Donia dari kejauhan. Dia sangat kesal, karena mendapat saingan untuk mendapatkan cowok yang dari dulu dia incar.

Gadis berambut pendek itu bernama Rangel. Dia menyeringai, lalu dia mendapat ide dan muncullah pikiran jahat. Lalu Dia mengambil ponselnya dan mulai memanggil seseorang.

"Hallo, bisa ketemuan gak?"

"..."

"Ada sainganku nih!"

"..."

"Aku mau buat dia sial!"

"..."

"Oke." Rangel langsung menutup teleponnya. Dia terus memantau perilaku anak baru itu dengan Brandon.

"Jangan harap kau bisa bebas anak baru," batin Rangel sambil senyum smirk. Rangel terus menatap anak baru itu. Dia berharap rencananya itu berhasil dengan lancar.

****

Sampailah Donia di ruang kepala sekolah, dia langsung masuk ruang kepala sekolah. Brandon? Dia sudah pergi duluan tanpa pamit kepada Donia.

Donia tidak mempedulikan itu, karena bagi Donia, Brandon itu type cowok dingin. Jadinya Donia tau watak cowok dingin.

Donia membuka pintu ruang kepala sekolah, sebelumnya Donia mengetuk terlebih dahulu. "Permisi." Lalu Donia masuk ke dalam dan kembali menutup pintu dengan rapat.

Di ruang kepala sekolah, ada dua orang. mereka adalah Bu Waliya yang megang jabatan kepala sekolah dan Bu Windy, wali kelas XI Ipa 3 yang akan Donia tepati.

"Donia Alez Razifa ya? Murid pindahan?" tanya Bu Waliya yang melihat Donia masuk ke dalam ruangannya. Donia segera menghampiri Bu Waliya yang sekarang tepat berdiri di samping Bu windy.

"Iya, Bu!"

"Kamu masuk kelas XI Ipa 3! Dan yang di sebelah kamu itu Wali kelas XI Ipa 3, namanya Bu Windy."

Donia melihat wali kelas XI Ipa 3 ke samping dan beralih lagi menatap ke depan. "Baik Bu!"

"Mari, Donia. Saya antar!" ucap Bu Windy yang menoleh ke arah Donia.

"Baik, Bu!"

Mereka berdua segera kekelas XI Ipa 3, selama Bu Windy dan Donia berjalan menuju kelas XI Ipa 3, semua murid yang berada di kelas melihat Donia dari dalam jendela dengan tatapan kagum.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman juga buat baca cerita ini!

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang