Chapter 67

457 123 11
                                    

Sampai lah mereka di bandara, Brandon berjalan tanpa memperdulikan panggilan Cindy yang sejak dari turun mobil.

"Brandon," panggil Cindy berulang kali. Namun, panggilannya tidak disahutkan.

Ibu Brandon terus memperhatikan tingkah Cindy, dia sangat tidak suka dengan tingkah laku Cindy.

Kalau di bandingin dengan Donia, Ibunya lebih milih Donia ketimbang Cindy. Bagi ibunya, Cindy itu orangnya cari perhatian. Sementara, Donia? Dia sama sekali tidak cari perhatian.

Dari situ lah, ibu Brandon sangat menyukai Donia. Apalagi saat waktu itu bertemu di hotel.

Ibu Brandon menghampiri Cindy. "Sudahlah, kalau tidak ada sapaan gak usah di panggilin! Pusing saya dengerin suara kamu." Sambil pergi begitu saja setelah berbicara seperti itu.

Cindy terkejut, kenapa ibunya seperti orang marah? Terus tadi ibunya malah bilang, kalau suara dia bikin pusing.

"Lah, sih tante! Suara cakep gini dibilang bikin pusing!" gumam Cindy yang kesal dengan ucapan ibu Brandon.

Setelah ibu pergi ninggalin Cindy. Ibunya langsung menghampiri Brandon. "Brandon!" Sambil berjejerkan jalannya yang berada di samping Brandon.

"Ada apa, Bu?" tanya Brandon yang menoleh ke arah ibu nya sambil berjalan.

"Ibu dikasih tau ayah, kalau semua orang kamu kenal gak dikasih tau ya kalau kamu pergi ke luar negeri?" tanya ibunya yang meyakinkan.

"Iya, semuanya gak dikasih tau!"

"Berarti termasuk Donia?" tanya Ibunya dengan hati-hati.

"Iya, kan semuanya bu! Berarti dia juga ikutan gak boleh tau!" jawab Brandon dengan tersenyum tipis.

"Iya, kan semuanya bu! Berarti dia juga ikutan gak boleh tau!" jawab Brandon dengan tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti itu lah baju dan cara dia tersenyum kepada ibunya. Walaupun senyumannya tipis. Tetapi, ibunya tau kalau anaknya ini lagi sedih.

"Ih, senyummu manis sekali sayang!" balas ibunya sambil mencubit pipi anak kesayangannya.

Brandon langsung memegangi tangan ibunya. "Ibu, sakit tau! Udah dong cubitnya!" Sambil memegangi pipinya yang lumayan merah.

"OMG, pipimu merah sayang!" ujar ibunya yang terkejut sambil memegangi kedua tangannya dimulut.

Setelah itu, ibunya langsung mengusap-usap pipi anaknya agar merahnya mereda.

"Aa, maafkan ibu sayang!"

"Tidak, apa-apa ibu!" jawab Brandon sambil tersenyum.

Setelah itu, mereka semua masuk ke dalam pesawat sambil mencari posisi tempat duduknya.

Bersambungg....

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang