|| 81. Stalkerin ||

116 47 70
                                    

Diapartement kamar Brandon...

Brandon membersihkan diri, ia mandi lalu pakai baju tidur dan setelah itu ia mengambil ponsel waktu ia pakai pas di SMA.

Ia nyalakan ponselnya, lalu membuka whatsapp. Seketika ada notif status baru. Ia segera pencet dan banyak status dari teman-teman yang ia save.

"Masih pada save nomer gua ya mereka," gumam Brandon.

Dengan ide Brandon, ia mematikan ceklis biru nya dan langsung melihat status Ryan, dan teman terdekatnya saja yang ia lihat.

Sampai pada titiknya, ia melihat status Donia. Dan sialnya pas ia liat, Donia memposting foto bersama Azhar. Cowok yang Brandon stalkerin kemarin.

"Sial, baru aja gua liat status Donia. Donia malah post foto sama cowok lain, nyesel liat status dia," gumam Brandon yang tiba-tiba kesel melihat status Donia.

Brandon pun mencari kontak Ryan. Ia mengirim pesan kepada Ryan. "Ryan, lo masih deket gak sama Donia?"

Baru kirim pesan. Tiba-tiba Ryan langsung membalas. Memang saat Brandon mengirim pesan, Ryan lagi keadaan online diwhatsappnya.

Ryan membalas. "Masih dong, bahkan sekarang gua satu kampus sama dia. Cuman beda jurusan doang, kenapa emangnya?"

"Kalau bisa, pantau Donia dikampus ya!" pinta Brandon yang mengirim pesan lagi ke Ryan.

Gak lama kemudian, Ryan membalas pesan dengan lama. "Mana bisa, beda jurusan dan beda jadwal. Gua, Rara, Aurel, sama Arvin jadwal siang sementara Donia jadwal pagi."

Brandon mulai bingung. Ia memikirkan lagi bagaimana pantau Donia. Gak lama kemudian membalas pesan Ryan lagi.

"Yaudah pantau status sosmednya aja dah, kalau gak bisa pantau dikampus, suruh yang lain juga buat pantau Donia, apalagi yang anak ceweknya. Kalau Donia cerita apapun ke kalian, kasih tau gua!" jawab Brandon yang send ke Ryan.

Ryan membalas lagi. "Okey, btw kenapa lo suruh gua sama yang lain mantau dah? Masih suka lo?"

"Iya masih, kali aja selama Donia bikin status disosmed ada yang bikin gua ilfeel, dengan gitu gua jadi gampang move on," jawab Brandon lagi yang send ke Ryan.

Tapi bohong, itu bukan alasan Brandon untuk menyuruh Ryan dan yang lain mantau Donia. Ia mantau Donia takut saat Brandon mengalamar Donia, Donia sudah punya tunangan bersama cowok lain.

"Sorry, bro. Bukan gak maksud bohong sama lo, demi menjaga images gua aja," gumam Brandon yang melempar ponselnya ke kasur.

Tiba-tiba saja ada suara ketokan pintu dan itu ternyata Adrian. Adrian masuk ke kamar Brandon yang tidak dikunci sama sekali.

Adrian berjalan mendekati Brandon. Lalu duduk tepi kasur disamping Brandon. "Bro, gimana lanjutan tadi dimobil? Lo jadi buat apa tuh, mantau Donia?"

"Jadi."

"Dalam rangka apa lo mantau Donia?"

"Hm, gua mau lamar dia. Sengaja gua mantau dia takut nanti pas ngelamar dia, dia udah punya tunangan sama cowok lain," jelasan Brandon dengan Adrian.

Brandon wajib jujur sama Adrian, karena ia ingin bantuan Adrian agar misi nya berhasil dan tidak ada kendala apapun.

"Lo serius mau nikahin dia?"

"Iya, gua kan udah tes sana sini ke cewek lain. Tapi hati gua gak bisa terahlihkan ternyata, jadi gua udah memutuskan dan yakin untuk menikahi dia," jawab Brandon.

"Udah sono lo tidur dikamar lo, gua mau tidur aja," sambung Brandon lagi yang mengusir Adrian.

"Yaelah bos, gausah ngusir gua juga kali," jawab Adrian yang sudah tepat didepan luar kamar Brandon.

Brandon langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang.

"Buset, pake acara banting pintu. Entar pintu rusak, gua lagi yang minta cariin benerin pintu," dumel Adrian yang berjalan menuju kamarnya.

Bersambungg....

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang