|| 12. Berantem ||

1.1K 209 381
                                    

Di dalam mobil....

"Abang, abang kenapa seperti anak kecil sih! Aku ini udah besar tau?! Kenapa mesti pakai diawasi!" ucap Donia yang membanting pintu mobil dengan kencang. Daniel yang sudah berada di dalam mobil hanya terkekeh.

"Mau kamu sudah besar kek, masih kecil kek, kalau kamu adik abang ya abang pasti anggap kamu anak kecil! Abang gak suka ya kalau kamu dekat-dekat dengan cowok!" Donia tidak menyangka segitu posesifnya abang sama dirinya. Padahal Donia sudah besar, mengapa abangnya protektif sekali.

"Apa hubunganmu dengan dia?"

Donia menaiki sebelah alisnya, sepertinya Daniel tidak suka jika dirinya dekat-dekat dengan Brandon, tapi kenapa abang tidak suka dengan Brandon? Penyebabnya apa? Emang Brandon melakukan apa sama Daniel?

"Kenapa kau marah?"

"Abang sudah bilang kalau semua laki-laki itu berengsek, kecuali abang!" tegas Daniel kepada Donia. Dia ingin sekali melindungi adiknya dari semua cowok yang ada di dunia ini. Karena bagi Daniel, semua cowok itu brengsek.

"Abang kenapa mesti mematai-mataiku sih?" tanya Donia dengan tatapan tidak percaya dengan abangnya. Lalu Daniel membuang muka, dia menatap ke depan.

"Abang melakukannya untuk menjagamu!" jawab Daniel dingin.

"Abang sudah keterlaluan, gak segitunya juga kali bang sama adik! Aku benci abang!"
ucap Donia dingin sambil meneteskan air matanya.

Donia tidak suka jika Daniel posesif seperti itu. Donia suka sih dengan cowok posesif tapi gak harus mematai-matainya juga.

Daniel melotot matanya kearah Donia yang sedang duduk di sampingnya. Lalu Daniel melihat Donia mengambil tas dan berkata. "Kamu mau ngapain?"

"Pak, tolong berhenti." sahut Donia kepada supir. Namun, supirnya tidak menanggapi ucapan Donia. Karena, itu supirnya Daniel! Jadi, dia tidak akan mendengarkan selain ucapan Daniel. Walaupun itu perintah dari salah satu keluarganya. Namun, supir itu sudah menjadi supir Daniel. Oleh sebab itu, supirnya hanya menanggapi ucapan Daniel.

"Kamu mau ngapain?" tanya Daniel kepada Donia lagi. Dia panik dengan Donia yang menyuruh supirnya berhenti.

"Berhenti Pak! Atau aku akan loncat dari mobil!" ancam Donia. Lalu supirnya memberhentikan mobilnya dan segera keluar dari mobil.

Dengan cepat Daniel keluar sambil mengejar Donia. Namun, Brania sudah berlari dengan cepat.

"Sialan."

Bersambung....

Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman juga buat baca cerita ini!

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang