Keesokkan harinya. Brandon tidak masuk sekolah. Dan semua orang yang berada di sekolah kaget. Mendengar Brandon yang tidak masuk sekolah tanpa sebab.
Donia begitu khawatir dengan Brandon. Mengapa dia tidak masuk? Apakah Brandon sakit? Jika benar dia sakit? Kenapa guru-gurunya tidak bilang kalau Brandon sakit.
"Kamu di mana, Brandon?"
"Kamu sakit kah?"
Itu lah yang ada dipikiran Donia sekarang. Dia begitu khawatir mendengar Brandon tidak masuk sekolah. Padahal, Brandon anak yang rajin. Dia sama sekali tidak pernah bolos atau tidak masuk sekolah tanpa sebab.
Selama pelajaran dimulai. Donia selalu kepikiran tentang Brandon. Begitu pula dengan Arvin dan Ryan, mereka berdua juga khawatir dengan keadaan Brandon.
"Apakah Brandon sakit?" tanya Ryan khawatir.
"Sakit? Memang dia habis ngapain?" tanya Donia yang berada di samping Rara. Mereka semua sedang berkumpul di kantin. Dan saat itu mereka sedang beristirahat.
"Mungkin, kemarin kami balapan sampai larut malam dan mungkin saja dia sakit!" jawab Arvin.
"Brandon, balapan?" tanya Donia yang tidak percaya dengan ucapan Arvin. Arvin hanya mengangguk kepala saja.
"Kalau gitu, kita ke rumahnya saja!" ujar Rara. Dan semua menyetujui.
****
Pelajaran telah selesai. Donia dan yang lainnya berniat ke rumah Brandon. Tapi, sebelum itu Donia mengechat dan meneleponnya. Namun, pesannya tidak dibalas dan teleponnya malah memanggil.
Memang saat Donia menelepon, Brandon sedang berada di dalam pesawat dan itulah mengapa Donia telepon selalu memanggil terus.
"Brandon tidak mengangkat teleponnya!" ujar Donia yang masih setia menelepon Brandon.
"Yaudah, kita langsung ke rumahnya saja!" balas Aurel. Lalu mereka langsung pergi ke rumah Brandon.
Ketika mereka memencet belnya. Keluarlah pembantunya Brandon.
"Kedatangan kalian ke sini, mau nyari siapa ya?"
"Brandon, kami mencari Brandon!" balas Donia dengan cepat.
Lalu pembantu itu langsung menjawab, "Apakah, tuan Brandon tidak memberitahukan kepada kalian?"
"Beritahu apa ya, Bi?" tanya Ryan.
"Tuan Brandon sudah pergi ke bandara dan tuan Brandon pergi bersama ayahnya!" jawab pembantunya. Semua orang tersentak kaget, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kenapa Brandon pergi ke bandara?" tanya Arvin.
"Mungkin mau mengantarkan ayahnya ke bandara," sahut Rara.
"Tidak, mereka emang pergi keluar negeri. Soalnya tuan Brandon membawa banyak sekali pakaian," penjelasan bibi.
Deg...
"Kenapa kau pergi meninggalkanku? Dan mengapa kau tidak memberitahukan kalau kau akan pergi keluar negeri?" batin Donia yang masih bertanya-tanya.
Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing. Dan setelah kepergian Donia, Donia selalu murung dan berdiam di kamar terus-terusan. Dia mengharapkan Brandon pulang ke negaranya dan menjemput dirinya untuk menghabiskan waktu bersama.
"Gak mungkin sih," ujar Arvin yang masih tidak percaya dengan ucapan bibinya.
"Brandon, pasti ngasih tau dulu ke aku! Tapi ... Ini sama sekali gak," sambung Arvin lagi. Dia masih tidak menyangka kalau Brandon seperti itu.
"Btw, Aurel mana?" tanya Rara yang baru sadar kalau Aurel tidak ada.
"Aurel, lagi ada eskul! Jadi tidak bisa ikut," jawab Arvin. Lalu mereka pergi ke mobil.
Setelah sampai di dalam mobil. Arvin menyetir, "Kita mau ke mana?" Sambil fokus menyetir.
"Anterin, aku pulang!" pinta Donia yang agak sedikit pelan. Namun, suara Donia masih bisa di dengar oleh Arvin.
Arvin hanya mengangguk kepala dan menyetir dengan keadaan normal. "Oke, kau baik-baik saja kan, Nia?" Sambil melihat Donia dari arah kaca. Yaps, Donia duduk di belakang. Dan di samping Arvin ada Rara.
Donia hanya menggelengkan kepala dan melihat ke arah kaca juga. "Tidak apa-apa, lebih baik kau fokus saja nyetirnya." Sambil menatap Arvin dengan seduh. Yah dia menahan tangisan di depan teman-temannya.
Gimana tidak nangis. Baru saja dia mulai jatuh cinta kepada seseorang. Tetapi, ternyata dia malah pergi ninggalin.
Ketika Arvin melihat wajah Donia. Arvin langsung pergi ke rumah Donia terlebih dahulu. Dia tidak tega melihat raut wajah seduhnya Donia.
Bersambungg...
Jangan lupa share ke teman-teman ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandon
RomanceBrandon, seorang cowok yang tak pernah tertarik pada cewek, selalu menganggap mereka ribet, cengeng, dan menjijikkan. Namun, pandangannya berubah ketika dia bertemu Donia, gadis tangguh yang memiliki sisi manja dan pemberani. Meski Donia seorang ind...