|| 49. Bertemu Ayah ||

409 67 1
                                    

"Hm, katanya sih! Kita berdua disuruh nerusin perusahaan yang diluar negeri! Dan itu kita berdua disuruh kerja sama!"

Deg.

Hati Brandon, saat ini sangat kacau. Dia bingung harus berbuat apa. Apalagi ayahnya tidak ngomong dengan dirinya.

"Sialan, kenapa mesti kerja sama dengan cewek matre ini!" batin Brandon. Brandon sungguh frustasi karena harus bekerja sama dengan Candy.

Diam-diam, Brandon mengechat ibunya tanpa sepengetahuan Candy. Dia mengechat ibunya untuk membatalkan bekerja sama dengan gadis yang berada di sampingnya itu. Namun, ibunya Brandon tidak bisa berbuat apa-apa kalau itu sudah keputusan ayahnya.

"Dikirim keluar negerinya kapan?" tanya Brandon tanpa menoleh ke arah Candy.

"Belum tahu! Mungkin pas kita sampai langsung dikasih tahu sama ayahku dan ayahmu!"

****

Sampailah mereka berdua di rumah Brandon. Mereka turun dari taxi dan masuk ke dalam rumahnya Brandon.

Ketika membuka pintu, Brandon melihat ayahnya dan ayahnya Candy di ruang tamu. Ayahnya Brandon melihat Brandon. Dia langsung menyapa anak bungsunya tersebut.

"Brandon, akhirnya kau sampai juga!"

Ayahnya Candy menoleh ke arah Brandon. "Hallo Brandon! Apa kabar?"

Brandon tidak menjawab pertanyaan mereka. Dia langsung menduduki dirinya di sebrang mereka. Lalu Candy juga menduduki dirinya di samping Brandon.

"Baik, om!"

Kedua ayah itu tersenyum ke arah Brandon. Lalu ayahnya Brandon memberitahu kalau Brandon baru saja pulang dari kemah sekolahnya.

"Hehehe, maklumin ya! Dia cuek karena capek habis pulang dari kemah di sekolah!" ujar ayahnya Brandon sambil terkekeh.

"Iya, gapapa! Saya tahu kok, emang melelahkan kalau pulang dari kemah," jawab ayahnya Candy sambil terkekeh.

"Jadi gini, kami berdua sengaja mengumpulkan kalian berdua! Karena kami mau membahas tentang kalian dikirimkan keluar negeri!" ujar ayahnya Brandon.

"Iya tahu, lalu?" tanya Brandon dingin.

"Kami berdua mau mengirimkan kalian tiga hari lagi! Kalian kami kirimkan keluar negeri, karena kalian yang menggantikan posisi kami!" balas ayahnya Brandon.

"Iya benar, kami kewalahan mengurusnya! Karena kami berdua kan sudah mengurus perusahaan di sini! Jadi, perusahaan yang berada di luar negeri, kalian yang ambil ahli!" sahut ayahnya Candy.

"Tapi, bagaimana nasib sekolahku, Yah?" tanya Brandon. Sebenarnya Brandon tidak peduli dengan sekolahnya. Dia hanya peduli dengan Donia saja.

"Itu gampang! Kalian bisa sekolah di sana! Dan perusahaan yang kalian ambil ahli berada dinegara Singapure!" balas ayahnya Brandon.

Brandon kesal, dia sangat kesal. Dia juga berpikir, gimana cara membatalkan sepakatnya. Otak Brandon saat ini, tidak mau bekerja sama. Dia sudah frustasi.

Dengan terpaksa, Brandon menyetujuinya. "Oke, aku setuju! Tapi, izinkan besok aku bersekolah!"

"Tentu saja, besok kamu ke sekolah! Tapi, besoknya lagi kamu tidak boleh sekolah! Kamu harus bersiap-siap!" jawab ayahnya Brandon.

"Sepakat! Dan untuk besok, jangan ganggu aku! Terutama kamu, Candy" Brandon menoleh ke arah Candy. "Jangan ganggu aku! Aku tahu kamu pasti akan meneleponku untuk mengurusin persiapan kita keluar negeri!"

"Oleh sebab itu, jangan mengangguku! Besok aku ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanku!" sambung Brandon lagi.

"Oke, aku gak ganggu kamu kok! Tenang aja! Asalkan nanti di luar negeri kita bersama-sama!" jawab Candy tersenyum. Dia tak masalah jika besok harus mengurus sendirian. Karena nanti di Singapure mereka bersama-sama.

"Kalau gitu, saya pamit pulang ya! Udah mau malam, ayok Candy kita pulang!" ajak ayahnya sambil menarik lengan Candy. Candy mengangguk setuju. Lalu mereka berpamitan dan segera pergi menuju mobil.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan koment ya.

Share ke teman-teman, okey?

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang