Chapter 68

457 122 18
                                    

Brandon masuk ke dalam pesawat. Dia mengambil tempat duduk di dekat jendela.
Dia sangat sedih sekali meninggalkan semua teman-temannya termasuk Donia.

Ketika Brandon duduk, tiba-tiba saja Cindy duduk di samping Brandon. Brandon terkejut dengan kehadiran Cindy.

"Ngapain di sini?"

"Yah mau duduk di samping kamu lah!" jawab Cindy tersenyum.

"Di belakang masih ada, di belakang aja sana!" pinta Brandon. Dia sangat malas jika Cindy duduk di samping Brandon.

"Tapi ..."

"Cepat," jawab Brandon dengan tatapan dingin dan tajam.

Cindy langsung menciut. Dia langsung pindah ke tempat duduk yang di belakang Brandon.

Di saat Cindy duduk. Dia kesal dengan perilaku Brandon. "Ish, tadi diomelin sama ibunya. Sekarang malah sama anaknya." Sambil mendeskripsi wajah kesal.

"Tapi ... gapapa deh, aku harus bujuk mereka. Kan nanti aku bakal nikah sama Brandon," gumam Cindy dengan senang.

Padahal, Brandon tidak mau nikah sama Cindy. Dia hanya mau bekerja sama saja dengan Cindy.

Di sisi lain, Brandon masih merenung sambil mendengarkan headsetnya di telinga.

"Ku harap kau baik-baik saja, Donia!" gumam Brandon. Lalu dia menutup matanya sambil menunggu pesawatnya tiba di negara mereka tuju.

Ibu Brandon yang berada di sebrang tempat duduk Brandon langsung merasa cemas dengan keadaan Brandon.

Ibu nya langsung membicarakan langsung kepada ayahnya tentang kebenaran Brandon dan Donia.

"Sayang, aku mau bicara!"

"Bicara apa? Sepertinya serius banget," jawab ayah sambil tersenyum ke arah istrinya.

"Brandon hanya bekerja sama saja kan dengan Cindy?"

"Tidak, aku sama bapak Dendra ingin menjodohkan Brandon dengan Cindy!" jawab ayah.

Ibunya langsung memegangi tangan ayahnya dan berkata, "Aku mohon jangan jodohkan mereka!" Sambil memasang wajah gemas.

"Memangnya kenapa? Bukan kah mereka sangat cocok?"

"Cocok? Menurutku tidak, aku tidak suka dengan perilaku Cindy!" jawab Ibu dengan wajah kesal.

"Nanti kalau sudah jadi menantu pasti akal berubah kok."

"Tidak, aku tetap tidak mau! Lihat lah ... Mereka tidak duduk sebangku!" jawab ibunya sambil menunjuk tempat duduk Brandon dan Cindy.

"Mungkin, Brandon ingin menyendiri."

Ibunya mulai malas dengan tanggapan suaminya. Suaminya selalu saja berpikir positif.

"Sayang, aku tidak suka! Lagian juga Brandon lagi suka sama seseorang, terus juga kemarin aku habis menciduk Brandon dengan cewek yang dia suka!"

"Oh ya? Siapa ceweknya?" tanya suaminya dengan penasaran.

"Kukira dia tidak akan menyukai cewek, makanya aku jodohkan dengan Cindy!" sambungnya lagi.

"Anak kita gak gay, sayang!" jawab Ibunya.

"Siapa ceweknya?"

"Donia, dia anak sahabatku sih Darnia!" balas ibu.

"Darnia yang sering kamu ajak jalan itu?"

Ibunya hanya mengangguk dengan senang dan berkata, "Iya, Darnia aja cantik apalagi anaknya!"

"Wah aku jadi penasaran."

"Penasaran sama Donia?" tanya Ibunya.

"Bukan, penasaran sama Darnianya." Baru saja suaminya bilang begitu. Dia sudah dicubit oleh istri tersayangnya.

"Ya, kau mau selingkuh dariku?"

"Tidak, aku hanya bercanda." Sambil mengelus-elus yang dicubit oleh istrinya.

"Awas aja kalau kau selingkuh dariku!"

Bersambung....

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang