Donia tersenyum, dia senang Rara mengkhawatirkan dirinya. "Tidak apa-apa Rara, aku sudah mendingan kok!"
"Kalau masih sakit langsung ke tenda aja ya!" ucap Rara kepada Donia. Donia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.
Brandon dan yang lainnya ikut duduk bersama Donia dan Rara. Mereka duduk melingkari api unggunnya. Brandon duduknya di samping Donia dan di samping Rara, ada Ryan dan di samping Ryan ada Aurel, lalu di samping Aurel ada kekasihnya. Kekasihnya Aurel bernama Arvin. Sementara Rangel duduk di samping Brandon.
Ketika mereka sedang asik mengobrol, Brandon terus memperhatikan Donia yang merasa kesakitan di kakinya. Donia terus memengangi kakinya.
Tanpa berkata-kata, Brandon menarik lengan Donia untuk beristirahat di dalam tenda, tetapi Donia menghempas tangan Brandon. "Lepaskan, sakit tau di tarik."
"Ayok ke tenda," sahut Brandon sambil menarik lengannya Donia.
Dan ya, Donia menghempaskan tangan Brandon "Tidak, aku tidak mau!"
"Kamu itu masih sakit, ayok ke tenda!" ujar Brandon sambil menarik lengan Donia dengan paksa.
"Tidak! Aku tidak mau, Brandon!" jawab Donia smbil menghempas tangan Brandon.
"Sakit tau di tarik-tarik tangannya!" ujar Donia sambil melihat tangannya yang dari tadi di tarik oleh Brandon.
"Lihat tuh, jadi merah kan tanganku!"
Air matanya mengalir karena merasa kesal dengan Brandon yang terus menarik tangan Donia.
Brandon tersentak melihat Donia menangis. Dia tiba-tiba merasa bersalah karena telah menarik tangan Donia. Tangannya mengusap air mata Donia yang mengalir dari pipi Donia yang merah itu dengan lembut.
"Maaf," ujar Brandon dengan nada lembut. Dia langsung memeluk Donia.
"Hikss..."
"Maafkan aku, Donia!" ujar Brandon dengan lembut sambil mengusap-usap bahunya. Mereka berdua masih berpelukan.
"Aku tidak mau memaafkanmu jika kau tidak membelikanku ice cream," ucap donia. Brandon terkekeh mendengar ucapan Donia. Di tengah hutan gini mana ada ice cream.
"Hei, di sini mana ada ice cream."
"Yaudah, aku gak mau memaafkanmu!" Jawab Donia. Brandon melepaskan pelukannya. Dia memegangi kedua pipi Donia.
"Oke, aku akan mencarikan ice cream untukmu, jika kamu mau maafkanku," ujar Brandon. Lalu Brandon mencium kening Donia. Donia tersenyum karena perlakuan lembu Brandon. Perasaan kesalnya telah hilang akibat Brandon mencium keningnya dan memeluk dirinya.
Sejak dari tadi, Rangel terus memperhatikan Brandon dan Donia yang berada di samping Brandon. Dia merasa kesal dengan Donia. Dia mendengus kesal. Di mengusap-usap tangannya yang mulai panas karena cemburu.
"Menyebalkan," batin Rangel.
Brandon sudah berjanji akan membelikan Ice cream untuk Donia. Dia segera memisahkan dirinya dari teman sekelompok, agar mereka tidak tahu apa yang Brandon lakukan. Setelah itu dia segera menelepon seseorang yang dia kenal lewat telepon
"Hallo, tolong belikan ice cream dan antarkan ice cream nya ke tempat perkemahanku! Nanti saya sharelock lokasinya," ucap Brandon yang berbicara kepada orang yang berada di telepon.
"Baik, saya akan segera membelikan!"
Brandon segera mengakhiri teleponnya dan kembali bergabung sama teman sekelompoknya.
Sejak dari tadi, Rangel mengikuti Brandon yang sedang telepon dengan seseorang. Dia juga mengetahui pembicaraan Brandon.
"Sial, Brandon membelikan ice cream untuk Donia," batin Rangel. Dia begitu kesal dengan Brandon yang mengikuti kemauan Donia.
"Awas aja ya, Donia!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandon
RomanceBrandon, seorang cowok yang tak pernah tertarik pada cewek, selalu menganggap mereka ribet, cengeng, dan menjijikkan. Namun, pandangannya berubah ketika dia bertemu Donia, gadis tangguh yang memiliki sisi manja dan pemberani. Meski Donia seorang ind...