Chapter 73

207 68 10
                                    

Sementara Candy berada diapartment bersama ayahnya. Sekarang Candy dan ayahnya berada diruang tamu yang sedang duduk disofa.

"Ayah, kenapa kita ke apartement?"

"Lalu mau dimana?" tanya ayahnya balik.

"Kok malah nanya balik sih," jawab Candy dengan wajah cemberut.

"Ayah, aku mau ke Brandon dulu!" sambung Candy.

"Baru saja sampai sudah mau pergi lagi?" tanya ayahnya yang terheran dengan anak kesayangannya.

"Iya, aku pamit dulu ya."

Candy langsung pamit begitu saja dan dia dianterin supir. "Pak, kita ke rumah Brandon!"

"Dimana ya non?" tanya supirnya yang memang tidak tau dimana rumahnya.

"Masa gak tahu sih, pak?" tanya Candy. Lalu beberapa menit kemudian teringet.

Candy menepuk jidatnya. "Oh iya ini kan diluar negeri bukan dinegeri gua, kok gua bisa lupa ya."

"Emang bapak tidak tahu dimana rumah Brandon William Delson?" tanya Candy.

"Saya tidak tahu, Non. Karena tuan tidak pernah bertemu dengan keluarga Delson disingapure ini," jawab supir dengan jujur.

"Aish, gua harus turun ini mah buat nanya ke bokap."

Candy langsung turun dan kembali ke ruang tamu. Dia melihat ayahnya sedang berkutik dengan laptopnya.

"AYAHH," teriak Candy sambil berlari.

Ayahnya menoleh ke arah Candy. Saat Candy sampai, ayahnya berucap. "Loh kok balik lagi? Gak jadi ke rumah Brandon?"

"Gimana mau ke rumah Brandon, aku aja ga tau rumahnya dimana!"

Candy langsung menduduki dirinya disamping ayahnya.

"Kok bisa? Ayahnya juga tidak kalau disingapure rumah tuan delson dimana!"

"Lah, coba ayah tanya dong!" perintah Candy.

Ayahnya langsung mengambil ponselnya disaku celana dan segera menelepon tuan Delson. Namun, dering bertama tidak diangkat.

"Tidak diangkat," gumam ayahnya.

"Telepon lagi dong!" sahut Candy yang mencoba ingin menguping pembicaraan ayahnya dengan tuan Delson.

Ayahnya langsung menelepon lagi dan dering kedua ternyata diangkat. "Hallo, Pak Delson, maaf mengganggu. Saya ingin bertanya rumah bapak dimana ya? Anakna ingin menemui Brandon."

"Oh, oke baik. Terima kasih, maaf menganggu ya, pak!"

Ayahnya langsung memutuskan teleponnya. Dan melihat alamatnya dipesan yang tuan Delson kirimin. Lalu alamat tersebut akan dikirimin lagi kepada anak ķesayangannya.

"Sudah ayah kirimin alamatnya ke nomermu, pergi lah sana!"

Candy dengan segera membuka ponsel dan langsung berwajah senang gembira. "Terima kasih, ayahku tercinta." Langsung memeluk ayahnya dengan erat.

Setelah itu 3 menit kemudian baru dilepaskan pelukannya dan segera pergi dari rumahnya dan langsung naik mobil.

"Pak, ini alamatnya." Candy langsung memperlihatkan alamatnya dan supir tersebut langsung mencatat ke ponselnya dan segera melihat maps.

"Baik, non. Mobil akan segera berangkat!"

Mobil tersebut langsung jalan dan menuju alamat rumah Brandon.

"Brandon, aku akan datang!" batin dalam hatinya Candy. Dia sudah tidak sabar bertemu Brandon pujaan hatinya.

Bersambungg....

BrandonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang