Pair : Banginho
Requested by : di bawah aja :)
Tittle : Babysitter
Warning : Banyak keimutan Jilix ( ' 3 ' ) /
Note : Ini re-pub karena aku lupa tag :") maap
============ B . S =============
"Jisung, Felix ayo bangun!"
Pagi ini seperti biasanya Chan membangunkan kedua buah hatinya. Sebagai ayah tentu Chan hafal masing-masing kebiasaan anaknya saat dibangunkan. Jisung harus ditarik dan dilipat rapi selimutnya agar dia tidak memakainya dan tidur kembali.
Sementara Felix rambutnya dia sugar sampai mata Felix mulai mengerjap lalu dia bawa si bungsu ke pangkuannya untuk dipeluk dan diberikan morning kiss. "Morning, Lixie. Rise and shine, sunshine"
"Hnnnggg~ Ayaaaah~ ༼ つ ~ , ~ ༽" rengek Felix sambil mendusel di dada Chan, persis seperti anak kucing yang begitu imut dan menggemaskan. "Masih mengantuk hm? Tapi kamu harus bangun sayang. Yuk, mandi yuk. Jiji juga ayo bangun, mandi!"
Chan menggendong si kembar ke kamar mandi lalu memandikan keduanya dengan cepat lalu mengoleskan minyak telon dan memberikan bedak pada Felix dan Jisung. Setelah itu keduanya dia pakaikan baju dan dia bawa ke counter yang berhadapan langsung dengan dapur.
Chan membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat sarapan, sarapan simpel tapi bergizi untuk kedua putranya. Chan memasak dengan cepat agar Felix dan Jisung tidak terlalu lama menunggu.
Tak lama kemudian dua piring sarapan bergizi untuk Jisung dan Felix sudah siap. Karena Felix dan Jisung sudah mulai bisa makan sendiri, Chan melapisi baju Jisung dan Felix dengan kain tatakan agar baju mereka tidak kotor.
Sementara kedua buah hatinya sarapan, Chan kembali ke dapur untuk membersihkan alat masak yang dipakai tadi sembari sarapan. Setiap lagi Chan hanya sempat memakan roti tawar gandum tanpa diolesi apapun dan minum jus buah, tidak ada yang lain.
Semua waktunya dia habiskan mengurus Jisung dan Felix, setelah si kembar sarapanpun Chan mengambil tas warna kuning milik Felix dan tas berwarna biru milik Jisung dan menggendong si kembar ke mobil.
"Ayah" panggil Jisung saat mereka sampai di rumah Hyunjin. "Hm? Kenapa Jiji?" Sahut Chan berdeham sembari menurunkan putranya dari mobil. "Jiji nda mau ke cini..." lirih Jisung sambil menunduk.
"Kenapa begitu?" Tanya Chan sambil berlutut menyejajarkan tingginya dengan Jisung. "Jiji takut Umin malah...." cicit Jisung pelan menjawab. "Hei, Jiji sudah janji sama ayah apa kemarin?" Chan menunjukkan jari kelingkingnya pada sang putra sulung.
"...minta maaf cama Umin, cama aunty Unjin uga.."
"Pintar, kalau sudah janji tidak boleh?"
"Batal.."
"Jiji anak ayah yang tampan dan pintar, Jiji kan udah janji mau minta maaf. Kalau Jiji minta maaf pasti Seungmin dan aunty Hyunjin nggak bakal marah kok. Nggak usah takut ya?" Jisung hanya menunduk dan mengangguk kecil.
Chan tersenyum lalu kembali berdiri untuk memencet bel, tak lama kemudian Hyunjin membuka pintu menyambut dengan senyuman. "Pagi Kak Chan, pagi Jisung, pagi Felix" sapa Hyunjin.
"Pagi aunty..." sahut Jisung dan Felix.
"Ayo masuk, masuk. Say bye bye to ayah"
"Bye...ayah" ucap si kembar. Keduanya kemudian masuk ke dalam rumah untuk menemui dan minta maaf pada Seungmin. "Aku minta maaf soal apa yang terjadi pada Seungmin, Hyunjin. Aku janji itu tidak akan terjadi lagi, aku sudah marahi mereka kemarin"