Pair : Banginho
Request by :-
Tittle : Nggak tau ah T v T
Warning : Angst (?)
Note : Sad ending is not my style but...nyobain sekali-sekali nggak papa lah ya :> + judulnya nggak jelas banget astagaaaaaa T v T
HUJAT TEROOS!! GAS KOMEN TEROOOOS! GAUSAH DIREM BIARIN AJA BLONG OK? AYO SPAM HUJATAN DAN KOMEN JANGAN SIDERS :)
===== 𝒫𝑒𝓁𝓊𝒶𝓃𝑔 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝒯𝑒𝓇𝓁𝑒𝓌𝒶𝓉𝓀𝒶𝓃 ====
Namanya Lee Minho, seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Minho adalah tipe orang yang cukup easy going meski terkadang jalan pikirannya sulit ditebak. Sikapnya yang ramah, baik dan tidak pernah bercanda melewati batas tentu membuatnya bisa berbaur lebih baik.
Bahkan atasan mereka yang seriusnya minta ampun bakal tertawa lepas juga saat dihadapkan dengan Minho. Hanya dengan menatap terus wajah Minho, lalu saat Minho tiba-tiba tersenyum seperti ' :] ' saja sudah bisa membuat muka datar atasan itu menjadi cerah dan ceria.
Ditambah lagi senyuman manis Minho dan wajah Minho yang manis, cantik dan tampan sekaligus menjadi poin tambahan tersendiri dalam kesan pertama setiap orang. Terlebih lagi, Minho juga terkadang suka bertingkah imut, entah sadar atau tidak.
Semua orang diperusahaan pastinya akan bertanya-tanya, siapa orang yang akan Minho sukai jika ada? Karena tak sedikit juga karyawan hingga atasan yang menyukai Minho. Tapi jika ada yang sudah memberanikan diri dan menyatakan perasaannya pada Minho tentu akan Minho tolak dengan halus, sehalus kain sutra mahal.
Tak sedikit juga karyawan yang terkena mental breakdown karena ditolak Minho, contohnya manajer Jaehyun, Eunwoo dan masih banyak lagi. Sebenarnya ada seseorang yang Minho sukai, namanya Chan.
Dulu dia kakak kelas Minho di SMA, sejak masuk ke dalam perusahaan ini Minho suka pada Chan. Tapi dia terus memendamnya sendirian karena tidak berani menyatakannya. Ya, kecuali pada satu orang.
Namanya Hwang Hyunjin, sepupu jauh Chan. Untungnya Minho bisa percaya padanya karena Hyunjin sudah bersumpah akan tutup mulut. Jika bocor maka Hyunjin disumpahi akan jomblo seumur hidup.
Hyunjin yang sudah memiliki seseorang yang dia sukai tentu tidak akan mau melakukannya juga, lagipula dia juga tau bagaimana rasanya. Karena sama seperti Minho, dia juga memendam perasaan sukanya itu.
"Kak Minho!!"
"Oh, hei. Bagaimana hubunganmu dengan Changbin? Masih belum berani?" tanya Minho menggoda yang lebih muda dengan tatapan jahilnya. "Kakak! Kamu sendiri juga sama!" jawab Hyunjin tidak terima.
Untung saja kantin kantor sedang sepi. "Aku dan kamu berbeda Hyunjin, kamu lumayan dekat dengan Changbin. Sementara aku hanya sebatas menyukainya, hubungan kami juga hanya sebatas teman satu kantor dan sesama alumni satu sekolah"
"Tapikan kamu yang bilang sendiri dia yang mengajarimu ini itu soal perusahaan ini saat kamu masih magang" sahut Hyunjin sambil mencomot lauk dari kotak bento milik Minho. "Yah, memang benar. Lucu sekali rasanya setiap mengingat kenangan itu. Dulu dia memintaku memanggilnya guru, sedangkan dia memanggilku dengan sebutan murid manis"
"Masih mending, kak. Masa aku dipanggil oleh Changbin dengan sebutan si bawel coba?"
"...sepertinya kalau berada dalam posisi Changbin aku juga akan melakukan hal yang sama"
"KAK!!"
"Bercanda! Bercanda! Jangan marah, tapi kan memang itu kenyataannya"
"Bicara lagi aku pukul ya?" ancam Hyunjin sambil mengangkat telapak tangannya. "Nanti aku balas 2x lipat banyak dan sakitnya" jawab Minho dengan enteng seolah-olah tidak peduli membuat yang lebih muda langsung mendecih kesal.