Pair : Minlix!
Requested by : Aruhza_
Tittle : Aku maunya itu vampire au gitu. Felix kan agak cocok ama vampire vibe gitu 😳😳, terus ketemu Minho pas Felix lagi terluka di pinggir bangunan(?) atau gang kecil yg sepi gitu (rekom di malam hari) dan rupanya Minho itu matenya Felix itu karena bau aromanya Minho itu beda ama aroma manusia biasa.Ya gitu deh pokoknya. Maaf agak berbelit soalnya agak kurang berpengalaman nulis cerita(。ŏ﹏ŏ).
[Aku bingung mau tulis apa jadi aku copas aja biar to the point request-an nya :D]
Warning : Blood scenes!
Note : This is a request :)
⟦ 𝐻 𝐸 ' 𝑆 𝐷 𝐼 𝐹 𝐹 𝐸 𝑅 𝐸 𝑁 𝑇 ⟧
Bulan naik menyinari bumi menandakan waktu malam, suhu bumi menurun menjadi dingin dan begitu menusuk di musim dingin ini. Tapi ditengah dinginnya malam ini, seorang pemuda manis terpaksa pergi keluar membeli barang atas perintah sang ibu.
Namanya Minho Adhikari Mahendra, Minho dari keluarga Mahendra. Minho berjalan pulang sembari menunduk memperhatikan kakinya sendiri. Sampai tiba-tiba kedua kakinya berhenti saat pendengarannya menangkap suara asing di gang gelap di samping kirinya.
Minho menyipitkan matanya dengan dahi mengenyit, berusaha melihat apa gerangan yang ada di dalam gang itu. Tak lama kemudian hidung mancungnya ikut mencium bau yang aneh. Bau yang tidak pernah dia cium sebelumnya tapi membuatnya merasa nyaman.
Kaki Minho rasanya seperti bergerak sendiri, Minho dengan perlahan masuk ke dalam gang. Dua gedung di sisi kanan dan kiri gang adalah adalah bangunan kosong. Semakin masuk ke dalam bau itu tercium semakin kuat.
Dan di bawah cahaya bulan yang remang Minho melihat sesuatu. Manusia? pikir Minho, Minho berlutut dan membuka tudung yang menutup kepalanya. Sebelah tangannya terangkat memegang pipi orang itu. Sosok itu menggunakan jubah panjang, dan pakaiannya terlihat seperti bangsawan Eropa kuno.
Rasanya dingin, seperti tidak bernyawa, darah mengalir di dahi sebelah kiri sosok itu mewarnai bagian kiri wajah yang rupawan itu dengan cairan merah pekat bahkan mendekati hitam. Warna yang cukup aneh untuk ukuran darah manusia.
Tiba-tiba didetik berikutnya kedua manik yang tadinya tertutup rapat langsung terbuka lebar. Minho berjengit terkejut dan segera menjauh, mahluk itu bangun mengikuti gerakannya.
"Ah-AKH!!"
Minho bahkan tidak sempat berteriak, yang terakhir kali Minho ingat hanya sesuatu menancap lehernya dan rasanya panas. Semua menjadi gelap dan Minho pingsan di detik berikutnya. Sosok itu hanya diam menancapkan gigi taringnya di leher Minho yang sudah lemas.
Setelah beberapa menit, sosok itu menjauh dan membasuh sudut bibirnya yang ternodai oleh darah. Kedua manik merah darahnya menatap pemuda manis yang terkulai lemas. "Manusia huh? But why? Kenapa baumu berbeda? Begitu memikat dan... manis"
Hidung mancung itu sekali lagi mendekat ke leher sang pemuda manis menyesap aroma yang begitu memikat dirinya. "Bagaimana bisa seorang manusia memiliki bau seperti ini huh?" gumam sosok itu setelah menjauh kembali.
"Kak Minho! Kak Minho!!"
Sosok mendongak menatap ujung gang, bisa dia lihat ada bayangan yang mendekat. 'Sial' batinnya, tidak bisa berlama-lama lagi di situ sosok itu mengeluarkan sayap besarnya yang berwarna hitam.
Tak lama kemudian muncul seseorang yang juga menggunakan jubah yang dilengkapi tudung, parasnya juga mirip dengan pemuda yang kini tidak sadarkan diri.
"KAK MINHO!!" pemuda itu segera mendekat ke Minho yang tidak sadarkan pipi. Pipi tirus itu dia tepuk-tepuk berusaha menyadarkan pemuda manis itu. "KAK! KAK MINHO!! BANGUN KAK!!"
"Namamu Minho huh?" gumam sosok yang kini mengintip dari atap. Selanjutnya sosok bermata merah darah itu melihat pemuda itu menggendong Minho lalu berlari pergi. Entah atas dorongan apa, sosok itu terbang dalam diam membelah udara malam mengikuti ke mana pemuda itu membawa Minho.
Sosok itu berhenti saat pemuda itu juga berhenti untuk membuka pintu dan masuk ke dalam satu rumah. Pohon tinggi yang letaknya tak jauh dari sana menjadi tempatnya mendarat, seringaian miring terukir di wajah rupawannya, menampilkan gigi taringnya yang putih dan tajam.
"Kau tinggal di sini huh?"
Setelah beberapa menit, sosok itu akhirnya memutuskan untuk pergi. Sayapnya kembali dia bentangkan dan dia kembali terbang membelah udara malam yang dinginnya menusuk entah pergi ke mana.
END? OR TBC???
----------------------------------------------------
Author's note : Haaaaai!! Akhirnya aku kembali lagi setelah sekian lamanya :")
Apa ceritanya sampai sini aja ya? Kalau aku lanjutin bisa-bisa Salah jadi satu book bukan one shoot, two shoot atau three shoot lagi 😂. Lanjut jangan? BTW
KANGEN NGGAK?!
Nggak ada yang bakal kangen sama aku sih ya kayaknya T v T, aku kangen sama kalian. Tapi sepertinya yang kalian kangenin hanya book ini dan update-annya bukan authornya hahaha. Maaf menunggu lama ya, aku ada alasan sendiri kenapa lama banget hilang.
Yang follow akun pribadi aku pasti tau, aku menghilang Karena aku hiatus 100% alias total baik di akun pribadi atau di sini. Karena kemarin aku PAS (Penilaian Akhir Semester), habis PAS langsung US (Ujian Sekolah) :"
Makanya lama menghilangnya, maaf yaaaaa hehe ^ v ^
Salam,