Pair : Banginho
Request by : BUANYAK NTAR DI BAWAH AJA TAG NYA :"
Tittle : Nggak tau deh yang jelas aku ngelunasin hutang =3=
Warning : Sebenernya ragu sih ya nulisnya :">. Tapi karena ini request juga yaaa mau gimana?
ADA AREA 18+ DOSA TANGGUNG SENDIRI. DOSA AUTHOR UDAH BANYAK JANGAN DITAMBAHIN YA :)
---------------------------------------
---------------------------"Call me Christ for tonight "
"Hmph!!"
Chan kembali mencium dan melumat bibir Minho yang sudah membengkak karena ulahnya tadi. Minho yang memang kalah dari segi tenaga cuma bisa pasrah saat Chan mengobrak-abrik mulutnya dengan benda tak bertulang itu.
Tangan Minho meremat bahu Chan menandakan pasokan udaranya sudah kembali menipis. Chan pun kembali melepaskan tautan.
"H-haaaah hhaaah haaah...pak!"
"Panggil saya dengan sebutan itu sekali lagi, maka saya anggap kamu setuju dengan semua ini"
Minho membulatkan matanya tidak percaya. Apa-apaan bos ini?! Sumpah ya...bukannya Minho kagak mau atau mau.
TAPI MINHO KAGAK NGERTI APA APA :">
CIUMAN AJA DIA TAUNYA CUMA BIBIR NEMPEL SAMA BIBIR KAGAK ADA LUMAT-LUMATAN APALAGI HAL YANG LEBIH DARI CIUMAN COBA?!. Emang dasarnya masih polos sih ya :"> Tapi Minho tau dikit soal 'itu' kok :v
Waktu kecil dia dikasih tau pendidikan 'itu' karena Minho memang ditakdirkan jadi pihak bawah. Dia punya rahim, makanya eomma Lee selalu ngingetin Minho buat hati-hati sama pria hidung belang.
Tapi Minhonya aja yang kagak konek waktu diajarin :"D
Koneknya malah ke om om yang warna kulit hidungnya belang T^T
Polos polos.
"Pak, mohon maaf nih. Saya-HMPPPH!!"
Chan lagi dan lagi untuk kesekian kalinya mencium bibir bengkak Minho. Chan ketagihan, bibir Minho manis menurutnya. "Saya kan udah peringatin tadi" bisik Chan dengan suara rendahnya. "ADUH SUMPAH INI MAKSUDNYA APA SIH?! SAYA ORA NGERTI INI!!"
"...yaudah ikutin aja"
"PAK!!"
"MNH!!"
Ciuman Chan turun ke leher dan tulang selangka Minho. Kedua tangan besarnya membuka satu persatu kancing kemeja yang digunakan Minho. Tangannya dia bawa mengelus punggung dan pinggang mulus Minho.
Membuat yang lebih muda mendesah pasrah. Tangan Chan perlahan-lahan kembali turun, mengelus paha Minho yang masih terbalut dengan celana bahan. Chan langsung mengangkat tubuh Minho, membuat pemuda manis itu memekik terkejut dan refleks mengalungkan kedua tangannya dileher putih Chan.
Kedua manik itu saling beradu tatap, Chan menatap manik karamel milik Minho yang indah dengan dalam. Sementara Minho malah nge-blank dia cuma mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menatap Chan dengan pandangan polos.
"P-pak?"
'Bingo' Chan bersiul, Minho memanggilnya dengan sebutan pak. Tentu saja yang dia bilang tadi itu serius. "Kita lanjut di kamar" Chan tanpa babibu langsung membawa Minho ke kamar pribadi miliknya.
Chan yang notabenenya pekerja keras tentu sering lembur dan menginap di kantor. Karena itu dia membuat kamar yang terhubung dengan ruangannya.
