Salah (2/2)

1.7K 186 8
                                    

"Minho bolos lagi?" Jisung memijat pelipisnya setelah mendapat anggukan dari teman sekelas Jungmo.

"Sudah bosan sekolah dia rupanya"

"Dia tidak membolos. Kudengar semalam dia dilarikan ke rumah sakit" celetuk satu murid.

Jisung mengernyitkan dahi. Bukankah semalam siswa bajingan itu masih beradu mulut dengannya.

"Dia sakit?"

"Bukan"

Ada apa ini. Kenapa Jisung merasa takut?

"Lalu?"

---

Jisung berlari di lorong rumah sakit. Menerobos sesaknya pengunjung dan para petugas medis.

"Minho sialan, Minho bodoh. Dasar bedebah sialan" umpatnya sepanjang jalan menuju ruang rawat Minho. Tidak perduli sudah berapa orang yang ia tabrak. Hanya Minho yang menghantui pikirannya sekarang.

"Dia ditemukan satpam sekolah semalam. Percobaan pembunuhan keji. Terdapat sayatan melintang di perutnya, serta 4 bekas tusukan yang melukai organ lambung dan hati"

Jisung mematung di depan pintu ruang ICU. Didalam sana Minho sedang berusaha melawan kematian dengan dibantu alat alat penyambung nyawa lainnya.

"Benarkah?" Suara suster yang baru keluar dari ruang ICU terdengar di pendengaran Jisung.

"Iya! Lukanya sangat dalam. Ukh, rasanya aku ingin menangis saat membantu dokter membersihkan lukanya" suster yang mengenakan kacamata menjawab pertanyaan temannya.

Jisung masih berdiri disana. Mendengarkan baik baik obrolan kedua suster tersebut.

Mereka pasti membahas si berandal Minho.

"Kau yang menanganinya?" tanya suster berambut ikal "kudengar dia keguguran"

Entah kenapa otak Jisung yang cemerlang sulit mencerna ucapan si suster.

Lalu jawaban dari suster berkacamata seolah menampar telak dirinya.

"Iya benar. Usia kandungannya baru dua bulan. Kandungannya sangat lemah dikarenakan keadaan ibunya yang juga lemah. Luka tusuk itu mengenai organ dalam sang ibu hingga mengalami pendarahan hebat. Sepertinya dia juga terkena mental break down hingga akhirnya janin dalam kandungannya tidak bisa diselamatkan. Wah, air mataku kembali menetes saat menceritakan keadaan pasien itu"

Jisung benci ini

Terlalu banyak informasi yang dia dapat.

Membuatnya menjadi merasa seperti bajingan setelah memperkosa Minho dua bulan lalu.

---

Jisung kini duduk di samping tempat Minho terbaring lemah. Menatap sendu wajah si pria manis yang kini tepasang segala jenis alat pembantu kehidupan.

Ini bukan Minho yang dia ketahui. Ini bukan si Minho berengsek yang sering membuat onar di sekolah. Minho tidak pernah selemah ini sebelumnya.

"Bangun kau sialan" Jisung mengucapkannya dengan nada dingin, "Bajingan sepertimu tidak pantas tidur seperti ini"

"Ini salahmu" Jisung mengeggam erat tangan Minho, "Semua jadi rumit seperti ini. Semua salahmu"

"Kau itu nakal, pembuat onar, sampah masyarakat. Brengsek sepertimu tidak pantas untuk tidur nyenyak seperti ini"

Seandainya Minho sadar, pasti dia akan dibantah dengan kata-kata tidak kalah pedas. Jisung jadi merindukan moment itu.

Softie Minho CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang