Pair : Banginho
Request by : Ada banyak banget sumpah, aku sampai kaget waktu lihat T v T jadi ada dibawah
Tittle : Banginho + Stray Kids mafia AU!
Warning : -
================= 𝓜𝔂 𝓶𝓪𝓽𝓮 ================
'Srak srak srak'
Semak demi semak belukar liar dia tembus dengan cepat demi bisa mengejar serigala putih bersih yang dia temui tadi. Bolehkan Chan sekedar berharap? Tapi Chan menemukan kejanggalan, dia tidak bisa mencium bau serigala putih tadi.
Merasa mulai kehilangan, Chan mulai memperlambat larinya menjadi langkah pelan. Dia menoleh ke kiri dan kanan berusaha menemukan serigala putih tadi.
'Nguk'
Indra pendengar Chan menangkap suara lirihan pelan itu. Dia berusaha menemukan sumber suara itu sekuat tenaga, dari mana? Di mana? Kenapa dia tidak bisa mencium bau serigala? Chan terus melangkah maju, sampai dia menyingkap semak terakhir dengan moncong panjangnya.
Entah kenapa, serigala odd eyed itu tiba-tiba menghentikan langkahnya dan terdiam saat melihat sesuatu didepannya.
"Aaawwooooo!!!"
Lolongan pelan mengalun bagaikan musik masuk ke dalam telinganya, persis. Persis sekali dengen suara lolongan Minho. Apakah dia...
'Srek'
Serigala putih itu tersentak dan langsung berdiri, melangkah maju menyembunyikan anak-anak serigala putih bercampur abu perak ke belakangnya. Kedua anak serigala berbulu putih campur abu perak itu juga langsung berlari masuk ke dalam gua kecil dibelakang mereka.
Serigala putih itu langsung menunjukkan taringnya seakan-akan mengancam Chan untuk tidak mendekat lebih jauh lagi.
"Ggggrrrr..."
Chan melangkah maju perlahan sembari mengubah bentuknya menghiraukan ancaman itu, Chan yang kini berbentuk manusia itu terus melangkah maju perlahan dengan mata menatap serigala putih itu tidak percaya. Sementara manik indah serigala putih itu sedikit melebar.
Taring yang tadi sempat ditunjukan perlahan menghilang, serigala putih itu melangkah mundur. "Minho? Apa kamu...Minho? Minho kan?" lirih Chan pelan. Serigala putih itu turut mengubah bentuknya, berganti menampilkan sosok pemuda manis yang terduduk lemas di atas tumpukkan salju.
Manik indah itu menatap lurus manik Chan mengunci pandangan satu sama lain.
"C-Chan?"
"Minho...astaga...akhirnya aku menemukanmu...kamu ke mana saja sayang?" Chan ikut terduduk berlutut di depan pemuda itu lalu langsung mendekap erat tubuh yang selalu pas dipelukkannya itu. "Maaf..." lirih Minho sambil membalas pelukkan Chan. Air mata turun dari kedua manik mereka.