Sekretaris

3.1K 211 85
                                    

Pair : Banginho

Title : CEO & Secretary

Request by : -

Warning : Soft and fluffy <3, Di sini Chan lebih tingi dari Minho ya :)


Sekretaris


Siapa sih yang nggak kenal sama Minho? Ya jawabannya nggak ada. Mustahil ada yang nggak kenal sama pemuda manis satu ini. Pemuda manis ini sifatnya sangat lucu, kalau sudah nyaman dan dekat dengan seseorang sifat manjanya bakal keluar.

Tapi kalau sama orang baru serius dan dinginnya minta ampun. Setiap karyawan pasti terpesona dengan keimutan, kemanisan dan ekhem kecantikan ekhem Minho. Tapi tentunya ada juga yang nggak terima, nih contohnya.

Semua karyawan pasti tau kedekatan Minho dengan sang CEO yang nggak bisa dibilang cuma sebatas hubungan 'bos dengan sekretaris' hubungan mereka kelihatan banget jauh dari itu. Hari ini sebenarnya Chan malas masuk kerja sih.

Tapi ada rapat penting dan nggak mungkin dia menyerahkan rapat itu ke tangan pengganti atau sekretarisnya. Yang bikin Chan malas itu, ada temen perempuan semasa kecilnya di perusahaan. Males iya males, apa lagi tu cewek tiap hari dateng dan gerendengin Chan terus.

Chan mau berduaan sama sekretaris manisnya aja susahnya minta ampun astaga __-

Padahal dulu waktu kecil mereka berdua deket aja kagak. Ceweknya aja yang terus deketin Chan, padahal Chan udah jelas jelas risih dan menghindar terus. Kan Chan kesel lama lama sama tu cewek, tapi cewek itu anak dari salah satu klien Chan.

Padahal waktu cewek itu pindah ke luar negri sama keluarganya Chan udah sujud syukur berterima kasih sama Tuhan karena udah pisahin dia sama tu cewek, Sharon namanya. Dan demi Changbin yang dagunya lancip dan susah banget nyatain perasaannya ke Felix, Chan males liat muka Sharon aslinya!!

Tapi karena masa kontrak perusahaan Chan sama papa Sharon udah mau habis, Chan diam karena menghormati papa Sharon, bukan karena suka dan nerima Sharon!! Amit-amit. Tapi si Sharon mikirnya memang belok ke sana kan Chan jadi tambah pusing gitu loh :")

"Maaf, Sharon bisa jaga jarak sedikit nggak? Saya gerah nih" ucap Chan berusaha sesopan mungkin sambil memaksakan senyum yang terlihat sangat jelas dipaksakan.

"Ih, kok kamu gitu sih? Besok udah hari terakhir aku bisa ketemu sama kamu di perusahaan dengan bebas loh. Kamu nggak usah maksain senyum kalau nggak mau, aku tau kok. Pasti kamu bakalan kangen sama aku kan?"

Bukannya menjauh Sharon justru malah mengelus pundak Chan yang terbalut dengan jas kerja. 'Cobaan macam apa lagi ini ya Tuhaaaaaaaaaan' batin Chan kesal. "Tapi aku tetap bakal boleh main ke sini kan? Biar kamu nggak kangen juga" Sharon semakin mengikis jaraknya dengan Chan.

Oke, senjata Chan tinggal satu. Tangan Chan langsung memencet suatu tombol di telepon yang terletak di atas meja kerjanya bersama dengan barang-barangnya yang lain dengan cepat. "Minho, Minho!! Kamu ke ruangan saya sekarang juga!!"

Tak lama kemudian, Minho masuk ke dalam ruangan Chan dengan penampilan sedikit berantakan dan rambut sedikit basah. "Astaga, kamu kenapa? Kok berantakan gini? Biasanya rapi?" Chan langsung berdiri dan menghampiri sekretaris manisnya.

"E-eunggg itu...tadi ..."

"Ba-Lee! Lee Minho! Kamu jangan bohong sama saya ya"

"Tadi, aku lagi beresin berkas-berkas di ruangan sebelah. Terus tiba-tiba kardus di atas rak jatuh kena kepala aku...karena banyak debu, alergi aku kumat. Jadi aku ke kamar mandi buat bersihin debu yang tempel di rambut aku. Pas selesai, pak Chan langsung manggil jadi aku buru-buru lari ke sini. Nggak sempet rapihin penampilan, maaf pak" jelas Minho panjang lebar sambil menunduk.

Softie Minho CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang