Pair : Banginho
Requested by : Linyinwo
Tittle : Banginho mafia AU!
Warning : a little harsh words, adegan kekerasan atau baqu huatam dalam bahasa Indonesiah, beberapa blood scenes!! Nursing scene!!
+ chapter ini panjang banget gila + __ +
Note : Yang pernah baca special event ultah Minho di akun pribadi aku pasti tau lah ya :v. Chapter ini ada sequel dari book itu, bagi kalian-kalian yang belum pernah baca terus tertarik, penasaran, pengen baca, bisa cek di akun ini ~> Bang_Youngmi. Itu akun pribadi aku.
Kalian tinggal klik itu terus nanti muncul profil aku, di daftar karya aku ada book judulnya Mafia, di desc-nya juga ada tulisan spesial ultah Minho. Silakan di baca <3
------------------------------------------------
-----------------------------------
———————————Pagi datang sekali lagi, sang surya mulai memunculkan dirinya di ufuk timur. Pagi hari ini sangat sunyi dan kicauan burung merdu bisa terdengar. Pemandangan pertama yang Chan lihat saat membuka matanya adalah wajah sang istri manis.
Istri manisnya itu sepertinya sudah bangun sedari tadi, lebih awal darinya. Bisa terbukti dari apa yang sedang Minho lakukan sekarang. Pemuda manis itu sedang menyusui buah hati mereka, Daniel dalam posisi menyamping jadi Daniel dalam kondisi tiduran di atas ranjang empuk mereka.
Minho sesekali menguap, mungkin karena bangun lebih awal. Chanpun membawa tangan kirinya mengelus pipi empuk istrinya itu, membuat Minho sontak mendongak menatap lurus suaminya. "Kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengelus pipi menggemaskanmu. Apa tidak boleh?"
"Terserah kau saja, hoaaam"
"Danny sudah selesai menyusunya, kamu mau sarapan apa? Akan aku suruh pelayan buatkan" ucap Chan sambil bangun dan kasur dan mengambil kemeja putih tipis yang dia letakkan tak jauh dari kasurnya lalu memakainya.
"Hm, apa saja. Aku makan apapun yang masuk ke dalam mulutku"
"Oh ya?"
"Jangan berpikiran yang aneh-aneh, sana pergi turun ke lantai 1 saja kamu!!"
"Baiklah-baiklah"
Chanpun keluar dari kamarnya dan Minho lalu turun menuju ke lantai satu dengan lift. Terlalu melelahkan jika turun dari lantai tiga ke lantai satu dengan tangga. Jangan kaget, rumah Chan dan Minho memang berada di kawasan perumahan orang-orang elit, terkenal dan kaya.
Rumah paling kecil saja setidaknya memiliki dua lantai tapi lebarnya amat sangat besar, selain itu, jarak antar rumah juga cukup jauh. Jadi jika mengadakan pesta ribut sekalipun tidak akan menggangu tetangga sama sekali.