//"minho, kamu yakin? gak usah deh, beneran. nanti aku izin sama guruku."
objek yang bernama minho itu menggeleng cepat sambil kenakan hoodie lilac kebesaran favoritnya, lantas menyandang tas di punggung.
"gak apa, mina. lagian aku juga pengen ngerasain sekolah beneran, bukannya di rumah terus. home-schooling bikin bosen, tau," katanya, senyum manis tercipta. "aku berangkat, ya!"
baru genap dua langkah ia rajut, mina mencegat dengan kalimat, "eh, bentar!"
gadis yang punya wajah identik dengan si lelaki manis di ambang pintu itu susah payah turun dari ranjang hanya untuk meraih sesuatu di meja riasnya dan hampiri minho. bawa tubuh si lelaki agar berbalik menghadapnya.
"pake ini dulu." ia berucap seperti memerintah.
minho mengernyit bingung, tapi diam saja kala kurvanya disapu oleh sebuah benda asing. baru setelah pastikan si gadis selesai dengan urusannya, ia menyuarakan tanya, "itu apa?"
"lip tint." mina sempatkan buat memindai penampilan adik kembarnya dari pucuk kepala hingga ujung kaki. "wah, kamu cantik, minho."
yang dipuji malah mengerucutkan bibir. "aku ganteng, aku cowok," katanya, mengundang kekehan dari yang lebih tua. lantas ia segera berlalu dari kamar bernuansa coral itu, dengan langkah kaki yang sedikit dihentakkan karena kesal.
//
lelaki manis itu kini berdiri di depan gerbang sekolah, maniknya menatap penuh binar antusias pada bangunan tersebut, decak kagum tak henti-hentinya ia keluarkan. lirik kanan kiri, ada siswa-siswi lalu lalang banyak sekali. perlahan ia melangkah ke dalam dengan senyum lebar di bilah delimanya.
namun sejemang kemudian ia menyetop langkah. "astaga, aku lupa tanya kelasnya di mana. kebiasaan banget kamu, lee minho, terlalu semangat sampe lupa hal penting kayak gini," gumamnya merutuki diri.
melirik sekitar, ia menggigit bibir. tak mungkin ia harus bertanya pada orang-orang di sini, kan? ia tengah berperan sebagai lee mina sekarang, pasti itu akan sangat aneh.
ah, ponsel!
minho:
kelasmu dmna?
aku lupa tanya tadi(╥_╥)mina nana:
dari gerbang lurus masuk lobi
di lobi ada tangga, naik aja
kelasnya paling ujungminho:
tangganya yg mana?mina nana:
mana aja, sama kokminho:
terus ini kelasnya yg ujung
kiri apa kanan
huhu malu banget diliatin
terus sejak masuk lobi😖
kamu knp ga bilang klo
kamu terkenal di sekolah😤mina nana:
sebelah kiri
ya kamu ga tanyaminho:
ish ngeselin😤
delivered.ponsel pun ia kantongi lalu segera melangkah menuju kelas paling ujung itu. genggamannya beralih pada tali hoodie yang dikenakan, memainkannyaguna salurkan rasa salah tingkah sebab hampir semua pasang mata di koridor ini tertuju padanya. bisik bising pun tak dihiraukannya, ia jadi gugup sendiri.
hampir saja, ia berhasil masuki kelas tanpa gangguan. hampir, sebab sebuah tarikan pada pucuk hoodie membuatnya langkahnya termundur dan tak jadi masuk.
minho balik badan untuk kemudian dapati sesosok lelaki bertubuh tegap dan mata menyorot tajam seakan ia tengah menahan murka. lelaki itu mendekatkan wajah buat minho panik bukan main dan refleks mundur dua langkah. ia melirik pada name tag di seragamnya, tertulis 'bang chan' di sana.
"hm? tumben lo keliatan takut? biasanya itu mata nyolot banget."
si lelaki lee menggeleng dan langsung berbalik masuki kelas dengan tergesa. aduh, apa iya lee mina punya musuh yang seperti itu? minho pikir kakak kembarnya itu anggun bak dewi sebab tutur kata halus dan perlakuan lembutnya di rumah mencerminkan begitu.
minho meringis kembali terbayang akan aura dominasi orang itu yang kuat sekali.
"hih, jangan sampe ketemu lagi."
//
tampaknya, keberuntungan tak berpihak pada lee minho hari ini. lelaki manis itu baru keluar dari toilet tapi harus dihadapkan dengan lelaki yang sangat ingin ia hindari hari ini. bang chan.
demi tuhan, sebenarnya mina punya perkara apa dengan lelaki itu?!
si lelaki bang menyudutkannya di tembok, mengurung pergerakan menggunakan dua lengan kekarnya bikin minho tak bisa berkutik. kepala si manis tertunduk, tak mampu bila harus bersurobok dengan manik setajam elang milik si lelaki di hadapan.
"oh, bagus. kali ini lo punya rasa takut, hm?" bang chan menarik sebelah sudut bibirnya. ia angkat dagu minho, memaksa lelaki itu agar menatapnya. "gue udah bilang, gue gak suka kalau apa yang udah jadu milik gue disentuh orang. lo tuh paham bahasa manusia gak sih, mina?"
minho bungkam. ia tak mengerti apa yang tengah terjadi tapi rasa takutnya nyata sekali sekarang ini.
tatapan lelaki di hadapannya melembut, sejemang berhasil buat si lelaki lee serasa melebur. meski tak cukup bikin rasa takutnya sirna.
"gue sayang lo. sungguh," ucap chan.
dan apa yang terjadi selanjutnya adalah hal yang tak pernah lee minho antisipasi. lelaki itu membawanya ke dalam sebuah ciuman. ia membola dengan sekujur tubuh seolah membeku, hanya jantungnya yang berpacu cepat.
tapi ciumannya begitu lembut seolah bibirnya baru saja melahap permen kapas. pula ringan hingga minho serasa terbang mengawang.
bundaaaa, first kiss ino dicuri orang asing huhuhu. aish, ya ampun, gak lagi-lagi deh aku nekat gantiin mina kalau kayak gini ceritanya...
//
halo guiseee!
salam bottom minho! hehe aku author baru di sini. permulaan ini mon maap kalo agak gaje ya kawan:D
sincerely,
coraltears