Setelah kejadian di Idol Radio, Felix mengkhawatirkan keadaan Minho yang terkadang masih meringis akibat kecerobohan yang dilakukan oleh Felix.
"Masih sakit?" Tanya Felix lembut. Ia tidak tahan dengan suara ringisan yang dikeluarkan oleh Minho.
"Sakit tau." Minho mengerucutkan bibir nya. "Lagian Lixie gak liat-liat kalo Minho ada disana." Tambahnya yang masih setia mengerucutkan bibirnya kesal.
"Maaf, aku gak tau kalo bakalan kena." Kata Felix sambil mengelus milik Minho dari luar celana kulit yang dipakai olehnya.
Bulu kuduk Minho meremang. Dia tidak tahu kalau tindakan Felix akan segegabah ini. Bayangkan saja, mereka masih berada di ruang ganti acara. Tapi Felix malah melakukan hal ini kepada Minho?
"L-Lix.. j-jangan disini.." pinta Minho pelan. Sekuat tenaga ia kerahkan agar dirinya tidak mendesah disana. Atau dia akan memancing singa lainnya yang ada disana.
"Kenapa memangnya? Sangat menarik jika kita mencobanya disini bukan?" Kata Felix dengan seductive voice miliknya.
"Mmhh.. J-Jangan.."
"Minho kau kenapa?" Tanya Chan yang melihat gelagat Minho yang aneh.
Felix segera menarik lengannya dari atas kejantanan Minho, dan menatap tajam Minho, supaya tidak menjawab yang sejujurnya.
"A-Aku baik-baik saja Chan." Ujar Minho sedikit takut. Tatapan Felix terlalu tajam, seperti ingin mengulitinya hidup-hidup.
"Ah baiklah kalau begitu." Chan melenggang dari sana untuk mengganti pakaiannya.
"Bagus, kau tidak memberi tahu Chan hyung soal apa yang kulakukan kepadamu, kitten." Kata Felix sembari mengelus rambut Minho sayang. Hanya saja elusan itu turun ke dada Minho dan mengelus nipple Minho dari luar baju miliknya.
"Mmhh.. bisakah kita mencari tempat yang lebih aman?" Tanya Minho yang mati-matian menahan desahannya supaya tidak keluar.
"Baiklah." Felix menarik lengan Minho dan memasuki ruangan yang kosong.
"Lepas semua pakaianmu kitten." Perintah Felix setelah dia menutup pintu belakangnya.
Dengan ragu, Minho membuka pakaiannya satu persatu. Meloloskannya dari tubuh mulus miliknya, sampai semua pakaiannya lolos menyisakkan boxer yang melekat di tubuhnya.
Dapat Minho liat, bahwa Felix menjilat bibirnya, seperti seekor singa yang akan melahap mangsanya.
Felix berjalan mendekati Minho dan mengukungnya di tembok.
"You look pretty as always, kitten. I really wanted to taste how sweet is your skin." Felix berkata dengan deep voice sembari menjilat bibirnya yang sedikit kering.
Suara deep milik Felix berhasil membuat bulu kuduk Minho meremang untuk yang kedua kalinya. Ditambah, tangan Felix yang meraba dada dan menggoda nipple nya.
"Anhh.." satu desahan berhasil Minho loloskan dari bibir indahnya.
Tangan Felix membuat pola melingkar di dada Minho, dan itu berhasil membuat Minho mendesah lebih kuat.
"Lixhh.. mmh.." Minho mendongakkan kepalanya, ini nikmat benar-benar nikmat.
"Apa, hm?"
"Please?" Pinta Minho dengan nada merengek.
"Keyword, kitten?" Katanya sembari mengelus rahang Minho lembut.
"Please, daddy.. make me dirty.." Minho merengek hampir menangis. Dirinya membutuhkan sentuhan lebih.