pairing: hyunjin x minho [⚠hyunjin is in the same age as minho]genre: drama, fluff
length: 1598 words
selamat membaca, bebski!
//
"tapi, ma, yang di video itu bukan ino! masa mama dan papa gak bisa mengenali anak sendiri, sih?! jelas-jelas itu bukan ino!"
pemuda manis yang berbalut sweter ungu dengan muka kusutnya itu menghela napas berat. wajahnya merah padam tanda tengah tahan emosi yang memuncak di ubun-ubun, namun maniknya jelas sekali dilapisi kaca bening yang siap pecah kapan pun.
"ino bahkan baru kenal hyunjin seminggu yang lalu, itu pun karena kami satu kelompok buat lomba nanti. apa nggak bisa kalau kami berteman dulu? aku masih mau sekolah...."
"kamu cuma nikah, sayang. kamu masih bisa gapai semua mimpi itu nanti. mau, ya? sekarang lagi ramai, mama gak bisa berbuat apa-apa selain menikahkan kalian. warga sekitar kita dan hyunjin marah karena kalian berbuat—"
kalimat panjang sang ibunda terpotong oleh seruan sang anak. minho memandang ibunya dengan sorot tak terdefinisi, tangisnya sudah pecah sejak tadi. rasanya sakit sekali jauh di lubuk hati, ia seperti tak diberi kepercayaan oleh orang tua sendiri.
berapa kali pun ia bilang jika orang dalam video mesum yang tengah viral itu bukanlah dirinya dan hwang hyunjin, tetap saja sang ibu seolah tak mau percaya, seolah menolak semua kenyataan yang ia katakan.
"TAPI ITU BUKAN AKU, MA! BUKAN JUGA HYUNJIN! ITU BUKAN VIDEO KAMI!"
menyeka cairan bening yang terjun di lembah pipinya, minho kembali bicara, nadanya gamang dan putus asa. "apa gak bisa kalau kita bicarakan ke semua orang dulu kalau yang di video itu bukan kami?"
wanita paruh baya yang jadi lawan bicara minho lalu menganyam senyum teduh, mengelus pelipis sang anak yang banjir peluh. "iya, mama tau. nanti, ya, pokoknya nanti... kita urus dan bicarakan ini lagi kalau semuanya udah reda. jangan nangis, sayang, mama tau kamu anak yang kuat."
"tante, ada apa? kok minho nangis?"
suara itu membuat satu-satunya wanita di ruangan agak terhenyak lantas ia segera beralih pada pemuda jangkung di hadapan, meraih bahunya akrab sambil pamerkan senyum lima jarinya. "eh nak hyunjin kan nanti jadi anak mama juga, panggilnya mama aja, ya, jangan tante," katanya.
hyunjin mengusap belakang lehernya canggung, tapi ia tetap mengangguk. meski jelas telinganya merah sekali. "i-iya, ma."
ia melirik minho, matanya sembab dan air mukanya tampak putus asa. perasaan bersalah seketika menyeruak di benak. maka ketika pemuda manis itu menatap ke arahnya ia menerbitkan sebuah senyum teduh seolah ingin mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja.
"jadi, nak hyunjin mau gimana resepsinya?"
//
setelah malam itu, semua orang sibuk. minho, hyunjin dan orang tua mereka sama-sama sibuk menyiapkan segala keperluan pernikahan. mulai dari fitting baju, cetak undangan, dan keperluan lainnya. hari-hari yang semestinya dijalani minho dengan senyum cerah dan hati berbunga itu nyatanya malah ia jalani dengan hati yang dikelilingi mega kelabu.
waktu cepat sekali berlalu, kini pemuda manis itu terduduk di sofa, pikirannya berkelana. setelah merapal janji di hadapan banyak orang dan berdiri seharian sambil memasang senyum palsu akhirnya ia dapat menjadi diri sendiri lagi. tak usah pasang topeng bahagia lagi disaat nyatanya ia merasa bingung dan hilang arah.