hyunjin×minho
siapin kresek, ini gumoh. enjoy your ride!
[]
"hello, baby!"
lee minho nyaris saja semburkan air yang diminumnya ketika sebuah seruan tanpa izin sapa telinga diikuti sebuah kepala tiba-tiba menyembul di hadapannya. alisnya mencipta dua garis miring berlawanan, sambil tatap pemuda di hadapan ia simpan gelas ke meja di sampingnya. perempatan merah imajiner jelas muncul di sudut dahi.
"bisa gak sih, dateng tuh yang biasa aja, jangan ngagetin!?" semburnya kesal.
tapi yang namanya hwang hyunjin tak mau ambil peduli, ia hanya tertawa melihat respon si pemuda lee yang menurutnya sangat menggemaskan.
perempatan merah imajiner di dahi minho makin besar mendengar tawa itu. sepasang manik menyorot tajam, ranum agak maju ke depan. "ketawa lo."
si hwang malah semakin melebarkan tawanya buat yang jadi objek tertawaan mencebik sebal. minho yang kesal putuskan buat segera berlalu saja dari hadapan hwang hyunjin. karena, sungguh, pemuda itu gemar sekali buatnya kesal. dasar menyebalkan.
tetapi rupanya si pemuda jangkung bersurai pirang panjang tak mengizinkan hal itu, sebab kemudian tangan besarnya cekal pergelangan tangan mungil milik si lee. ia lalu menjawil hidung bangirnya gemas.
"lo tau kan kalau lo lucu?" hyunjin bertanya.
minho geleng kepala. "nggak, gue bukan badut."
"nggak gitu konsepnya, baby. maksud gue lucu as cute, gemesin." yang lebih tinggi merunduk sedikit guna sejajarkan wajah mereka, lantas curi satu kecupan kilat di bilah delimanya. "lo tau lo lucu, kan?"
rona sewarna buah persik menjalari pipi yang sedikit gembil itu, meski tipis nyaris tak kasat mata. minho sontak mencebik sambil gunakan tangannya untuk dorong wajah tampan si hwang dari hadapan.
"gak usah cium-cium, pacar juga bukan," katanya.
hwang hyunjin lagi-lagi mengudarakan tawa sebelum kemudian berkata, "enak, ya, jadi pacar kamu bisa cium-cium kapan pun dimau."
decakan adalah apa yang pemuda itu dapatkan sebagai jawaban atas kalimatnya barusan. si manis lantas menyahut datar dengan bola mata memutar, "koma kamu koma kamu, halah, mending lo diem deh."
maunya ia bilang, "ya terus kenapa guenya digantung mulu gak ditembak-tembak?!" di depan wajah tampan itu keras-keras.
tapi, ya, gengsi lah?!
berikutnya ia segera berlalu dari hadapan si pemuda hwang seraya menggerutu kecil, tinggalakan hyunjin yang kini tatap punggungnya dengan senyum tipis di wajah kini tertampil.
tetapi kemudian ia menyeru, "BAYI, NANTI BERANGKATNYA BARENG GUE, YA!"
yang tak mendapat respon apa-apa selain desisan angin yang masuk melalui celah jendela.
[]
"jin."
"gue bidadara, bukan jin."
lee minho yang duduk di boncengan memukul helm si pemuda yang kini tengah kemudikan motornya, membuahkan ringisan kecil dari si empunya.
"iya, iya, kenapa, baby?"
"bisa gak sih lo lebih cepet? kita naik motor tapi gue ngerasa sama aja kayak lagi jalan. nanti kita telat, hyunjin!" omel si manis.
