Pair : Banginho
Request by : -
Tittle : Nggak tau mau tulis apa :v
Warning : Soft
--------------------------------------------------------
--------------------------------
"Kak Minho!!"
"Minho!"
"Pagi Minho!"
Baru menginjakkan kaki di gerbang depan sekolah saja Minho sudah menarik banyak perhatian. Semua sapaan dan salam dia balas dengan anggukan dan senyuman manis yang mampu membuat kaum hawa atau dom menjerit dan meleleh.
Pesona seorang Minho memang sangat luar biasa bukan?
"Minho manis banget sumpah udah taken belom ya?" ucap Lucas, matanya sama sekali tidak lepas dari Minho yang sedang berjalan ke arah gedung sekolah. "Kelihatannya belom taken sih. Tapi kalau pawang ada tuh kayaknya" sahut Ten.
"Hah? Siapa?"
"Tuh dibelakang lu" tunjuk Ten dengan dagunya. "MAMA COPOT EH MAMA COPOT!! Idih Chan sumpah. Lu ngagetin aja" latah Lucas. Pas menoleh ke belakang Chan udah berdiri di sana sambil tersenyum pada Lucas.
Tapi senyumannya...lebih ke serem ya?
"Aku nggak mau cari masalah sama kamu ya" ucap Chan sambil menepuk-nepuk pundak Lucas sebelum langsung melenggang pergi begitu saja. "Tuh jangan macem-macem, Cas. Pawangnya serem bos"
"Gue juga nggak sebodoh itu nyari mati kali Ten"
Ineffable
"Kak Chan!!" Chan langsung berhenti melangkah dan memutar badannya menghadap belakang. "Kenapa Ho?" tanya Chan saat melihat Minho berlari menghampirinya. Tapi bukannya menjawab, Minho malah memukul dada Chan kencang. Membuat empunya mengaduh secara refleks.
"Aduh! Kok kakak di pukul sih sayang?" protes Chan. "Jahat!!! Minho malah ditinggal!" protes Minho sambil menggembungkan pipi dan mencibikkan bibirnya. "Ya maaf sayang. Bukan mau kakak ninggalin kamu. Tapi tadi kakak harus datang lebih awal, ada rapat. Kakak kan mau lomba besok"
"Ya minimal kasih tau kek! Main tinggalin aja. Tau ah sebel"
"Yah, jangan ngambek dong, Ho. Lain kali nggak kakak tinggal lagi deh" bujuk Chan. "Bener ya?! Kalau kakak ulangin lagi kakak tidur di sofa seminggu!!" ancam Minho sambil menunjuk Chan. "Iya sayang, iyaaaa. Udah jangan cemberut terus, nanti manisnya ilang"
"Nggak mau, aku masih sebel sama kakak" Minho langsung membuang muka menolak melihat wajah Chan. "Lah, hei. Kan kakak udah janji nggak bakal ulangin?" Chan bergerak berusaha agar Minho berhadapan dengannya.
Tapi setiap berhadapan Minho langsung membalik badan kembali membuang muka. Alhasil mereka jadi berputar-putar membentuk lingkaran di tempat. "Hei, Ho. Berhenti sayang, nanti kamu pusing" tegur Chan.
"Memang udah pusing" Minho berhenti berputar dan memegang kepalanya dengan mata terpejam. "Tuh kan, kakak bilang juga apa" Minho langsung membuka mata menatap Chan tajam. "Iya iya iya, kakak yang salah iya. Jangan ngambek hm?"
"BODO!! HUMPH!!" Minho kemudian langsung pergi meninggalkan Chan dengan cepat. "Lah, hei!! Kakak jangan ditinggal dong!!"
"NGGAK PEDULI! KAK CHAN JELEK!!"
"Astaga :")"
Chan langsung menyusul Minho berlari sampai ke samping Minho dan menyamakan langkahnya dengan pemuda manis itu. Chan terus berusaha membujuk Minho walau Minho tetap menyueki dan mempercepat langkahnya menjadi jalan cepat.
Alhasil, satu sekolah gemes sama interaksi mereka :"). Walaupun banyak yang suka sama Minho atau Chan, tapi banyak juga loh yang nge-ship Chan sama Minho. Di sekolah sampe ada fans clubnya. Hayoo siapa yang mau gabung nih?
.
.
.
"Mas pulang"
Chan melangkahkan kedua tungkainya memasuki rumah yang cukup besar itu setelah melepas sepatu yang membalut kedua kakinya seharian di sekolah. Dasi yang mencekik lehernya seharian ini juga dia lepas dengan satu tangan sembari terus berjalan mencari teman satu rumahnya.
"Mas pulang nggak disambut nih?" tanya Chan saat menemukan teman serumahnya itu sedang tengkurap di atas kasur king bed kamar keduanya sambil main hp. "Hm, selamat datang" sahut teman serumahnya datar.
"Minho, kan mas udah minta maaf. Janji deh, mas nggak bakal ninggalin tunangan manis mas ini tanpa ngabarin dulu"
"Hm" sahut Minho sambil berguling mengubah posisinya menjadi telentang, perhatiannya masih belum lepas dari ponsel pintar miliknya. "Minhooooo~" Chan langsung memeluk Minho dan mengusakkan hidung bangirnya di dada Minho.
"Ish apaan sih mas?! Mandi sana ih mas bau keringat!! Adek udah mandi nanti jadi bau lagi hiih!!" omel Minho sambil mendorong Chan dengan satu tangan. Bukannya menurut, Chan malah semakin mengusakkan hidungnya membuat Minho memekik geli.
'Prak'
"ADUH!"
"Tuh kan jatoh kan hp adek. Mas sih bandel!!" Tadi kan Minho sambil rebahan gitu mainnya. Gara gara kegelian, genggamannya mengendur dan alhasil jatuh kena kepala belakang Chan deh :).
"Sakit atuh dek!!"
"Kan salah mas__- siapa suruh mas ndusel ndusel gitu di dada adek? Udah tau adek gelian. Jatoh kan hpnya, untung kagak rusak" sahut Minho nggak terima sambil mengambil handphonenya dan mengecek.
"Tunangannya kena handphone yang dipeduliin bukannya tunangannya dulu malah handphonenya duluan__-"
"Udah mandi sana ih!! Adek mau masak makan malem! Mas mau nggak usah makan malem ini?!"
"Iya iya mas mandi, mas mandi!!"
'Heran, galak amat punya tunangan. Untung sayang, untung cinta'
------------------------------------
Author's note : GUUUYYSSSS SKSKSKSKSKSKSKS MAAF BANGET SUMPAAAAAAH, PADA NUNGGUIN YA?! KAGAK KAN?!
SUMPAH MAAF BANGET AKU LUPA HARI INI HARI KAMIS DEMI APA?! SKSKSKSK. AKU NGGAK BISA MAAFIN DIRI SENDIRI SUMPAH ( ; v ; ) BAGAIMANA BISA AKU LUPA YA TUHAAAAAN.
Btw,
Haaai, para pembaca mungkin ada yang udah tau ini ya? Iya, ini dari book aku di akun pribadi 'Ineffable'. Chapter ini itu chap pertama book itu. Jadi kalau misalnya mau baca lanjutannya bisa lihat di akun pribadi aku ya. Maaf chapter kali ini singkat :v
Aku lagi sibuk banget minggu ini sksksksksks, jadi nggak sempet nulis chap baru T^T. Nanti aku double up kok. Tenang aja.
Sekian,