Pagi itu mungkin Minho lupa berdoa sebelum berangkat sekolah, karena saat ia baru saja mengunci loker sepatunya ia bisa melihat Seungmin melambaikan tangan gembira sambil berseru, "Selamat pagi Minho-hyung, selamat pagi malaikatku~"
Duak
Chris yang kebetulan berada dibelakang Minho hanya melengos melihat Seungmin sudah terjerembab dengan muka menabrak loker, "Pagi Chris!" Minho menyapa ramah, dibalas anggukan singkat oleh Chris.
Tak lama Seungmin kembali berdiri, bibirnya merengut sambil mengusap pelan dahinya untuk menetralisir rasa sakit, "Kenapa aku tidak disapa?" cuit nya pelan. Minho memutar bola mata malas dan segera berlalu menuju kelasnya.
Seungmin tersentak kaget saat mendapati Chris sudah berdiri disampingnya, "Astaga hyung, mengagetkan saja." Chris menatap adik kelasnya heran. Tidak habis pikir dengan kelakuan Seungmin yang tidak pernah mendekati kata waras, apalagi kalau sudah menyangkut Minho.
"Kau itu kenapa sih? Pagi-pagi sudah kena tendang." cercanya. Bukannya segera menjawab, si bodoh didepannya malah tersenyum lebar, "Habis Minho-hyung manis kalo lagi marah begitu." puji Seungmin polos. Yang jadi objek pujian didepan sana berhenti berjalan, hanya untuk menoleh sambil memasang wajah penuh dendam.
Seungmin langsung berlari mendekat, masih dengan senyuman bodoh yang terus melekat, "Eh Minho-hyung kenapa berhenti? Lupa jalan ke kelas ya?"
"Kenapa aku harus tersesat jika aku sudah sekolah disini selama 3 tah-"
"Tentu Minho-hyung tersesat, soalnya surga kan jauh dari sini~"
Chris menyeburkan kembali air yang belum sempat membasahi kerongkongan, segera menabrakan muka kedinding terdekat untuk menahan tawa. Sementara si pemuda manis mengepalkan tangan, kepalanya terasa berkedut karena amarah yang ditahan.
"Fuck!"
Tawa Chris makin meledak saat mendengar umpatan Minho, "Harusnya Minho itu dari Neraka, Min." ledek Chris sambil memegang erat perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa. Mungkin sebentar lagi beliau akan wafat.
Seungmin menggeleng tidak terima, "Minho-hyung itu malaikat, malaikat paling cantik yang turun ke bumi."
Duak Duak
Dua tendangan berputar untuk 2 kotoran babi. Minho merasa dia sudah cukup olahraga pagi ini.
🔅🔅🔅
Minho duduk ditepi lapangan lari, menunggu gilirannya untuk lari estafet. Disisi lain lapangan dia bisa melihat rambut coklat yang bergoyang-goyang diterpa angin.
Minho buang muka saat Seungmin berjalan disekitar gerombolan kelasnya, ''Mau apa lagi anakan iblis ini.."
"Ternyata benar. Minho-hyung sedang ada pelajaran olahraga." Seungmin berseru kecil. Gadis teman Minho tertawa, "Wah, Seungmin hebat ya! Bisa mengenali perawakan Minho meski dari jauh. Aku jadi iri~" Minho mendelik ke temannya,
"Bajingan!"
Belum ada setengah hari Minho mengumpat hampir 100 kali hanya karena ulah adik kelas laknat pembawa sial.
"Ahahaha, tentu saja! Minho-hyung itu seperti taman bunga. Dilihat dari jauh saja cantik, apalagi dari dekat. Cantiknya makin mejadi-jadi!"
Dan disisa waktu olahraga itu Minho terkena sorakan cie cie dari teman sekelasnya.
🔅🔅🔅
Minho meletakan nampan makan siangnya dideretan antri. Wajah lelahnya sudah cukup menunjukan bahwa moodnya tidak sedang dalam kondisi baik. "Siang Minho-hyung!" sapa Jeongin dan Jisung yang mengantri dibelakang Minho. Andai Seungmin sesopan, sebaik, dan seNORMAL mereka berdua, pasti kehidupan Minho di dunia berasa seperti di surga. "Siang Jeongin, Jisung~" sahut Minho sambil memberi satu senyum kecil.