Pair : Banginho
Request by :
Tittle : bingung mau tulis apa :")
Warning : Angst :)
---------------------------------------
-------------------------Chan itu dingin, benar-benar dingin dan tertutup. Pendiam, lebih seneng sendirian. Keseharian Chan itu selalu diam, bicara seperlunya dan selalu sendirian karena nggak ada yang tahan temenan sama dia.
Kecuali dia, Lee Minho. Pria dengan perawakan manis itu nggak ada lelahnya sama sekali ngajak Chan bicara. Mau Chan diem, mau Chan respon, pokoknya Minho ngomong terus deh! Tapi Minho tau, ada alasan kenapa Chan begitu diam dan dingin. Karena itu dia tidak pernah lelah mencoba.
Keduanya bertemu di perpustakaan untuk pertama kalinya. Saat itu Minho tidak sengaja menabrak Chan sehingga buku-buku yang Chan bawa terjatuh berserakan. Saat Minho membantu memunggut tangannya tidak sengaja tersentuh dengan tangan Chan.
Dan ternyata mereka satu sekolah bahkan satu kelas.
"Chan! Chan! Chan!!" panggil Minho berkali-kali dengan antusias dan semangat. Chan hanya merespon dengan dehaman, dia masih sibuk membaca buku yang dia pegang.
"Ke taman bermain yuk?" ajak Minho. Chan langsung menatap Minho tajam.
"Kamu bercanda kan?"
"Nggak! Besok jam 12 ya! Aku tunggu, nanti aku ke rumah kamu! Bye bye!"
"Eeh, Minho! YAK LEE MINHO!!"
"Sampai nanti Chan~" sahut Minho dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.
Chan menghela nafas. Nggak mungkin Minho akan lupa, Chan mau kabur juga percuma. Yang ada setiap ada kesempatan dan waktu Minho bakal datang ke rumahnya.
Chan yang memang nggak punya teman sudah pasti nggak pernah bawa teman ke rumah. Apalagi pacar, jadi sekali Minho dateng ke rumah dia pasti mama dia malah lebih belain Minho daripada dia yang notabenenya Anak kandung sendiri.
Besoknya Minho benar-benar datang pukul jam 12 pas. Nggak lebih nggak kurang, Chan nggak ngerti lagi itu anak gimana bisa tiba pas banget. Sesampainya di taman bermain Minho langsung menarik tangan Chan ke stan yang menjual bando.
"Ah! Aku bakal pilihin buat kamu Chan"
Pilihan Minho akhirnya jatuh pada bando kelinci berwarna merah. Chan menggeleng tidak suka saat melihat bando itu di atas kepalanya. "Nggak" ucap Chan ketus. "Ih, kenapa? Itu udah pas tau!"
"Nggak"
Minho kemudian beralih memilihkan bando yang lain. Tapi bando yang lain tanduk unicorn sama yang berbau UwU UwU, mana mau si Chan.
"Aku pakai yang warna hitam aja yang warna hitam" ucap Chan setelah bergidik ngeri membayangkan dia memakai bando yang lain.
Minhopun memakaikan bando kelinci berwarna hitam ke Chan. Selesai memilih bando, Chan dan Minho mulai menaiki wahana demi wahana. Kenapa Chan baru sadar? Senyuman senang Minho begitu manis dan cantik.
Chan mulai menikmati acara bermainnya dengan Minho. Sampai Minho izin ke toilet sebentar pada Chan dengan wajah sedikit pucat. Chan mengiyakan tanpa curiga, yah karena mereka baru saja selesai menaiki wahana beberapa waktu yang lalu.
Tapi, sesampainya di toilet. Minho langsung terduduk lemas di lantai sambil meremat dadanya.
"H-haah....haaah...se-sakh haaaaah"
Nafas Minho tersenggal senggal. Tas yang dibawa dengan segera dia buka dengan tenaga yang tersisa. Botol berisi obat pil dia keluarkan beserta dengan botol air minum. Sebutir pil dengan cepat dia tegak bersama dengan air.