Hujan mengguyur kota Seoul sejak pagi. Walaupun udara terasa dingin dan ada air dimana-mana, hal itu tidak dapat menghalangi pertemuan Rosé dengan Jungkook. Apapun yang terjadi, mereka harus bertemu. Titik.
Akhirnya, kedua idol itu pun memilih untuk makan tangsuyuk di sebuah restoran yang tak jauh dari dorm Blackpink. Restoran itu tersembunyi, dan Rosé memang sering mengunjungi tempat itu jika sedang ingin makan makanan cina.
"Kau besok flight jam berapa?" Rosé bertanya sambil menunggu tangsuyuk mereka datang.
"Jam berapa ya?" Jungkook memeriksa ponselnya sejenak. "Jam tujuh pagi, mungkin? Entahlah, aku tak terlalu mengingat waktu penerbangan kami,"
Rosé berdecak. "Bagaimana sih kau? Lihat saja nanti, tidak akan ada yang menolongmu jika kau tidak sengaja bangun kesiangan lalu ditinggalkan oleh semua teman-temanmu," gadis itu memonyongkan bibirnya lalu berkata, "BTS Jungkook ketinggalan flight saat hendak mengikuti tour. Bagus sekali jika dijadikan judul artikel,"
Tak terima diledek, lelaki itu mendekatkan wajahnya pada Rosé, lalu tersenyum miring. "Kau tidak usah meledekku lah, aku tahu kau tidak mau ditinggal jauh untuk waktu yang lama kan? Sayangnya, aku tidak bisa membatalkan tour ini hanya untuk menemanimu, Rosè ya,"
Rosé memberengut, kemudian segera menghadiahkan Jungkook dengan bogem mentah di bisepsnya.
Tangsuyuk mereka datang. Dua orang pecinta makanan itu langsung menatap pesanan mereka dengan pandangan berbinar-binar. Jungkook, langsung sigap menata piring-piring berisi makanan mereka. Tak lupa, mereka berdoa bersama, lalu penjarahan makanan pun dimulai.
Lima menit pertama. Seperti biasa, mereka fokus pada makanan masing-masing. Jika sudah makan saja, keadaan seketika kondusif. Lihatlah, jika makanan sudah habis nanti, mereka akan kembali ribut.
"Jika kau tidak ada pekerjaan di Korea, maukah sekali-kali kau menyusulku saat sedang tour? Haish, tour ini adalah tour terlama kami sejauh ini. Apakah aku bisa tidak bertemu denganmu selama itu?"
Rosé menatap Jungkook sengit. Dasar, menyebalkan. Bukankah tadi dia yang menuduh Rosé tidak bisa berada jauh-jauh dari Jungkook? Huh, padahal dia sendiri yang tidak bisa melakukan itu.
"Ya! tadi kau meledekku tentang itu. Sekarang kau kan yang takut rindu denganku? Dasar, Jeon Jungkook. Hobinya menjilat ludah sendiri," cibir Rosé dengan senyum miring.
Jungkook berbicara sungguh-sungguh. "Aku serius, Chae Young ah. Atau haruskah aku yang menyempatkan untuk terbang ke Korea sebentar?"
Rosé melotot. "Ya! Kau gila? Tidak, tidak. Nanti, akan aku usahakan. Kau pikir semudah itu bagimu untuk pergi? Orang gila,"
"Nah, gitu dong," Jungkook tersenyum senang.
"Tapi," Rosé menahan ucapannya. "Aku tidak yakin juga apakah bisa melakukan itu. Sebentar lagi kami akan merilis album mini kami, dan pastinya akan ada banyak promosi. Aku tidak mau janji denganmu," lanjutnya.
Jungkook mengangguk-angguk. Ia tentu paham, mereka tidak bisa melakukan semua yang mereka mau. Ia harus menjadi sahabat yang supportif, bukan?
Kemudian lelaki itu teringat sesuatu. Ia melirik Rosé yang masih asyik makan, lalu memanggilnya,
"Chae Young ah,"
Rosé mengangkat pandangannya. "Hmm?"
Jungkook tersenyum. "Sebelum aku tak bisa menemuimu dalam waktu yang lama, apakah..ada sesuatu yang ingin kau ceritakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfic- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...