15 - kinda far

1.1K 188 15
                                    

Sejak debut di tahun 2011, bisa dibilang Chanyeol jarang bertemu dengan kepala agensi. Jika ada urusan dengannya, pasti melalui para manager saja. Dan sekarang, di ruangan mewah ini - kepala agensi SM Entertainment sedang menatap Chanyeol serius dari kursinya. Di sebelah Chanyeol ada managernya yang menenangkannya sejak tadi.

"Sejak kapan kau berkencan dengan anak YG itu?"

Anak YG itu. Chanyeol mendengus dalam diam. Mengapa Ia merasa Rosé dilecehkan? Ada apa memang dengan anak YG?

"Aku tidak berkencan, sajangnim. Kami hanya berteman," Chanyeol berusaha tetap sopan.

Kepala agensi menghela napas. "Terserahlah kalian mau berteman atau memang berkencan, yang kutahu - jika foto ini dipublikasikan oleh Dispatch, yang orang-orang tahu adalah kalian berkencan. Kau sudah tahu kan Dispatch seperti apa?"

Chanyeol melirik foto di tangan kepala agensi yang sudah ditunjukkannya sejak Chanyeol masuk ke dalam ruangan itu. Itu foto Rosé masuk ke mobilnya ketika Chanyeol menjemput gadis itu di dorm. Haish, Chanyeol kira semua akan berjalan lancar karena Ia merasa tidak ada yang mengikutinya, semua aman. Namun ini? Astaga, Chanyeol kehilangan kata-kata.

Belum jadi berkencan pun sudah ketahuan. Miris.

"Jika kuminta kau untuk berhenti menemuinya, apakah kau bisa?"

Chanyeol mendongak. "Apa, sajangnim? Kau serius? bahkan aku tidak berkencan dengannya. Salahkah aku bertemu dengan temanku?"

Kepala agensi mendengus. "Aku tahu kamu berbohong. Sekarang kamu bilang berteman, sebulan lagi?"

Oke, Chanyeol tidak bisa mengelak.

"Sudah kubilang, jika kau mau berkencan dengan seseorang dari sini - silahkan. Bukankah kau bersama Wendy? Jika bersama member Blackpink itu, apakah kau mau menanggung akibatnya?"

"...Sebentar lagi kalian akan comeback. Tak usah menunggu tahun baru, dispatch akan dengan senang hati mengungkap ini. Kalian berdua sama sama dari group terkenal,"

"Jika kau mau terus berkarir, ikutilah perintahku. Mudah bukan?"

Chanyeol hanya bisa terdiam mendengar omelan dari bosnya itu. Apa coba yang bisa Ia lakukan? Jika Ia membangkang pun, Ia sendiri yang akan kena akibatnya. Selain berakibat padanya, Rosé juga pasti kena bukan?

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Chanyeol pasrah. Ia sudah muak dengan praktik kotor di industri ini. Lebih baik Ia ikuti saja daripada menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Kepala agensi berkata santai, "Jangan pernah temui Rosé lagi. Aku bisa mengurus foto ini dengan Dispatch. Yang jelas, untuk membantu meringankan pekerjaanku, kau harus sering terlihat bersama Wendy. Mudah bukan?"

Mudah? Haha. Apakah mudah melakukannya jika sampai harus mengorbankan perasaanmu sendiri?

~~~


"Jadi, sampai sekarang, baik kau dan dia sama-sama tidak bertukar pesan? Sama sekali?"

Rosé menjatuhkan bokongnya pada sebuah sofa di pojok studio tari. "Ya. Terakhir hanya pesan dari Chanyeol oppa yang memintaku untuk menemuinya,"

"Aku belum mendengar kabar apapun dari Jin hyung. Entahlah. Kuharap semuanya baik-baik saja,"

Tangan Rosé bergerak mengelap keringat yang menetes di dahinya. Matanya mengikuti pergerakan Kuma, Kai, dan Dalgom yang sejak tadi berlari saling mengejar - Jennie dan Jisoo sengaja membawa mereka karena dorm sedang dibersihkan. Daripada mereka mengganggu orang yang bekerja, lebih baik tiga anjing itu ikut ke YG.

TournesolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang