Tin!!
Klakson mobil itu berhasil menghentikan langkah Rosé. Tubuhnya bergetar karena suara mengejutkan tersebut. Ia baru menyadari bahwa dirinya nyaris saja tertabrak. Rosé segera menutupi wajahnya, membungkuk penuh penyesalan, lalu segera melanjutkan langkahnya. Tak lama, kaki rampingnya kembali terhenti.
Rosé menatap bangunan di hadapannya dengan pandangan kecewa. Kemudian tanpa berpikir panjang, gadis itu kembali menyetop taksi secara asal.
"Kemana anda ingin pergi?"
Rosé terdiam sambil meremas jemarinya ketika pertanyaan itu keluar dari mulut supir taksi yang duduk di kemudi.
Kemana Ia harus pergi?
Pertanyaan itu pun terus muncul di kepala Rosé selama tiga puluh menit ini.
"Apakah Ahjussi tau dimana toko roti yang masih buka?" tanya Rosé penuh harap.
Supir taksi itu langsung menjawab, "Oh, anda yakin ingin mencari kue selarut ini? Maaf, aku tidak tahu ada toko yang masih buka, Agassi,"
Kaki Rosé mengentak-entak panik. Ia harus kemana? Sejak tadi Rosé sudah berkali-kali mengunjungi toko kue yang Ia tahu--tapi sia-sia. Toko-toko itu tutup, walaupun Rosé menemukan satu toko masih buka--tidak ada kue yang tersisa karena sudah terlalu malam.
Oh, Tuhan. Apa yang harus Rosé lakukan?
Tepat saat itu juga, mata Rosé menangkap sesuatu di seberang jalan sana. Jemarinya menyentuh kaca mobil, lalu matanya menatap keluar. Harapan kembali mendatanginya.
"Ahjussi, tolong hentikan mobilnya,"
Taksi berhenti. Rosé buru-buru membayar, lalu keluar dari kendaraan itu. Saat kakinya menapak di trotoar, Rosé bisa merasakan setetes air jatuh dari langit. Gadis itu tak sempat menyadari apa yang terjadi. Ia langsung berlari, bahkan tak sempat mendengar supir taksi itu berteriak memanggilnya,
"Agassi! Agassi! Kau mau meminjam payung tidak?"
~~~
Jimin bergantian menatap keenam member grupnya yang sudah memasuki mobil dan layar ponsel di tangannya. Lelaki itu masih berdiam diri di pintu restoran. Kakinya mengentak-entak cemas. Sesekali Ia melirik jalanan--berharap seorang gadis yang ditunggunya datang lalu segera mendatangi sahabatnya yang sudah berada di mobil itu.
Haish, Park Chae Young. Mengapa kau belum datang juga?
"Ya! Jimin-ah! Ayo, pulang! Apa yang kau lakukan?" Taehyung menghampiri Jimin yang sejak tadi tak ingin beranjak dari tempatnya.
Jimin berdecak sesaat, lalu mengacak rambutnya frustasi. Matanya kembali menatap jalanan disana. Hati kecilnya masih berharap ada sebuah mobil muncul dengan Rosé ada didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfiction- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...