37 - never late

1K 184 22
                                    

Saat itu juga, hal yang bisa Jimin lakukan hanyalah menarik tangan Rosé untuk segera masuk ke dalam dorm. Rosé pasrah saja ketika Jimin menariknya. Gadis itu seperti tidak bertenaga. Mata sayunya memperhatikan seisi dorm, seakan mencari keberadaan seseorang--sementara tangannya menggenggam sebuah susu pisang dan kue kecil dengan lilin kecil diatasnya, yang bisa Jimin tebak didapatkan gadis itu dari gerai Seven Eleven.

"Taehyung, tolong ambilkan handuk kering. Cepatlah,"

Taehyung gelagapan ketika Jimin memanggilnya. Ia sudah cukup terkejut ketika melihat seorang Rosé Blackpink ada di dorm mereka, dan secara tiba-tiba Jimin memintanya untuk melakukan sesuatu. Untuk sesaat, Taehyung bingung harus melakukan apa. Untunglah ada Hoseok disebelahnya.

Tangan Jimin kemudian bergerak untuk meletakkan bawaan Rosé di atas meja. Gadis itu hanya terduduk kaku di atas sofa. Sesaat, Jimin bisa melihat betapa pucatnya Rosé setelah Ia melepas maskernya.

Handuk kering datang. Taehyung terlihat gugup saat membawanya. Lelaki itu hanya bisa memandangi dari pojok ruangan setelah menyerahkan handuk itu pada Jimin.

"Mengapa kau hujan-hujanan?" Jimin mulai mengeringkan rambut Rosé. Rambut gadis itu basah, dan tentunya lepek. Sementara pakaiannya hanya basah di bagian luar. Beruntung Ia mengenakan jaket yang lumayan tebal---

"Dimana Jungkook?"

Gerakan tangan Jimin terhenti. Ia memandang Rosé sejenak, kemudian berkata pelan, "Pikirkan dirimu dulu. Kau bisa sakit, bodoh----"

"Dimana dia? Aku datang kesini untuk menemuinya,"

Jimin melepas handuk itu--dibiarkannya saja menempel di rambut Rosé, "Bisa tidak kau dengarkan aku---

"Jam dua belas kurang sepuluh menit. Aku harus menemuinya, oppa," Rosé mendorong pelan Jimin yang sedang berjongkok di hadapannya, kemudian gadis itu berdiri. Tapi Ia pun bingung hendak kemana.

"Dimana Jungkook---"

"YA!" Jimin akhirnya berteriak.

Rosé seketika terdiam.

"Pacarmu mabuk, bodoh. Bisakah kau tunggu disini dulu dan pikirkan keadaanmu? Apakah masalah ini bisa selesai jika keadaan kalian sedang sama-sama buruk?"

Seketika tubuh Rosé merosot.

Sejak tadi Ia sudah tidak kuat menopang bobot tubuhnya. Ditambah ketika Jimin mengatakan bahwa Jungkook mabuk.

"A-apakah Jungkook melakukan itu karena...aku?"

Jimin dan Taehyung buru-buru menghampiri Rosé. Ketika mereka menyentuh gadis itu--hendak memapahnya, tubuhnya terasa sangat dingin, bahkan tangannya terlihat bergetar.

"J-jungkook pasti kecewa sekali. Iya kan, oppa?"

"Buka jaketmu, Taehyung," pinta Jimin. Ia sangat panik melihat keadaan sepupunya itu.

"Jimin oppa, apakah aku benar-benar tidak bisa menemui Jungkook sekarang?" tanya Rosé kekeuh.

Jimin tak berniat menjawab. Ia hanya bisa memakaikan jaket Taehyung pada Rosé. Bagaimana mungkin Rosé bisa menemui Jungkook dalam keadaan seperti ini? Jimin tahu keadaan Rosé sedang tidak baik, apalagi Jungkook. Lelaki itu jelas-jelas sedang dalam pengaruh alkohol. Ia yakin, jika mereka bertemu, masalah ini tidak akan berakhir baik---

"Rosé?"

Dari ruang tengah, Jin menatap Rosé terkejut. Di sebelah Jin, Jungkook yang sedang dipapah Namjoon langsung bereaksi. Matanya berusaha membuka, lalu melihat ke kanan dan kekiri.

TournesolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang