"Makanan milik Lisa terlihat enak. Bagaimana jika kita makan saja?"
Rosé seketika memukul punggung tangan Jungkook tanpa rasa bersalah. Lelaki itu segera mengaduh kesakitan sambil memajukan mulutnya sebal.
"Gadis itu lama sekali. Kasihan makanannya menjadi dingin----"
"Kau sudah makan berapa jenis makanan, Jeon Jungkook?" potong Rosé cepat sambil melirik Jungkook tajam.
Jungkook berseru tak mau kalah, "Memang kau pikir makanan sebanyak tadi hanya aku yang menghabiskan!? Kau lupa kau juga makan banyak sekali tadi----"
"Astaga, pasangan ini. Apakah kalian tak bisa menungguku dengan tenang?"
Rosé dan Jungkook yang terlihat seperti hendak menerkam satu sama lain itu seketika menoleh, tak menyadari bahwa pintu ruangan mereka baru saja terbuka dan seseorang yang sejak tadi ditunggu-tunggu telah datang. Sesaat, pasangan itu melemparkan lirikan tajam satu sama lain, lalu segera beralih pada Lisa.
"Mengapa lama sekali? Sekalian saja tidak usah datang. Mengganggu," cibir Jungkook ketika Lisa baru mendudukkan diri di hadapan Rosé.
Lisa siap melempar sendoknya, "Kau mau mati?"
Jungkook buru-buru bersembunyi di belakang punggung Rosé--meminta perlindungan kekasihnya.
Rosé hanya bisa menghela napas panjang, membiarkan lelaki itu bersembunyi di tubuhnya sekaligus modus memeluk pinggangnya erat, seakan mencari kehangatan disana. Kebiasaan.
"Kau darimana, Lisa-ya? Apakah mengambil dompetmu yang tertinggal membutuhkan waktu selama itu?" Rosé bertanya penasaran sambil memperhatikan Lisa yang mulai asyik makan.
"Tentu saja tidak," jawab Lisa cepat.
"Lalu?"
Lisa menelan makanannya sejenak, lalu segera menjawab Rosé, "Aku tidak sengaja bertemu seseorang tadi,"
Alis Rosé terangkat, "Siapa?"
"Yang Hyun Suk,"
"Mwo?!" Rosé tak bisa menahan keterkejutannya.
Lisa berdecak, "Tentu saja bukan dia, bodoh,"
"Lalu siapa?" tanya Rosé tidak sabar.
Bukannya kembali menjawab pertanyaan Rosé, Lisa malah menunduk, lalu menarik sesuatu dari kolong meja. Sebuah paper bag berwarna cokelat. Lisa meletakkan benda itu di atas meja--tepat di hadapan Rosé.
"Dia menitipkan ini untukmu,"
Mulut Rosé seketika mengatup. Ekspresinya langsung berubah.
Ia merasakan rangkulan Jungkook pada pinggangnya merenggang, serta sofa yang didudukinya terasa bergoyang.
Perlahan, Rosé menarik paper bag itu, meletakannya di pangkuannya, lalu mulai mengintip isinya.
Shit,
Rosé seketika mencelos.
"Tadi aku mengajaknya ikut masuk, tapi Ia menolak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfiction- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...