-update 31 Desember 2021 (Pt. 55,56,57,58)
~~~
it hurts when u go through something that kills you inside but u have to act like it doesn't affect u at all.
~~~
Setiap manusia memiliki keinginan untuk dipahami oleh orang-orang yang sungguh peduli. Terkadang, mereka bisa bertahan hidup hanya karena dipahami oleh orang-orang yang sungguh memedulikan mereka, tak peduli betapa sulitnya hari itu. Sedikit orang percaya, ketika kaki terkilir dan sulit untuk berjalan, selalu ada tangan yang bersedia terulur untuk membantunya bangun lagi. Itu terjadi karena tangan peduli dengan kaki. Tangan mencoba untuk memahaminya sehingga saat kaki butuh bantuan, tangan datang dengan sendirinya tanpa diminta.
Rosé percaya itu. Dunia yang dia geluti sekarang memaksanya untuk mengerti apa arti memahami dan dipahami. Walaupun kadang sulit, tapi Rosé tahu semua hal akan berjalan dengan semestinya jika semua orang bisa melakukan itu. Dan, Rosé sadar, Ia menjadi salah satu orang yang paling beruntung di dunia ini karena orang-orang di sekelilingnya selalu bisa memahaminya, lalu menariknya ketika sedang jatuh.
"Ya! Park Chae Young!"
Tangan Rosé buru-buru menyelesaikan kegiatannya yang tadi sempat tertunda; memoleskan sedikit make up pada wajahnya. Gadis itu menatap kaca sejenak, lalu segera membereskan barang-barangnya ketika dirasa semuanya sudah lumayan tertutupi. Sesungguhnya, hanya beberapa produk yang dipoleskannya. Banyak yang terjadi selama ini, dan Rosé sungguh berterimakasih karena make up dapat menutupi segala kekurangannya.
Lisa memandangi punggung Rosé dari pintu, lalu menghela napas.
"Kau harus mencoba eye gel milikku. Itu bagus untuk mata orang-orang yang suka menangis seperti kau, Chae Young-ah,"
Kepala Rosé memutar, "Ya, Apa maksudmu? Siapa yang suka menangis?"
Haha, omong kosong.
Lisa memutar bola matanya sebal, memilih untuk tak memperpanjang percakapan mengenai itu.
Sudah berapa hari berlalu?
Atau bahkan seminggu? dua minggu? tiga minggu?
Entahlah.
Lihatlah, gadis yang sedang berusaha memasang jaket di tubuhnya itu tidak terlihat seperti orang yang habis patah hati, bukan? Ia tidak terlihat seperti orang yang menyimpan kesedihan, bukan---
"Mau sampai kapan kau memandangiku?"
Lisa tersentak kecil, "Oh, kau sudah siap?"
Rosé melirik Lisa, menggeleng-geleng sejenak, lalu mendekat dan segera menyentil jidat Lisa pelan,
"Lihat dirimu, bodoh. Kau saja masih mengenakan celana tidur,"
Lisa terhenyak, lalu segera memandang bagian bawahnya.
"Sial, aku sudah mandi belum, sih?"
~~~
Gedung SBS.
Disinilah Rosé dan Lisa berada.
"Kalian hanya perlu menjadi asisten Jisoo selama beberapa saat, lalu membagikan minuman untuk staff dan beberapa idol disana, lalu jangan lupa untuk menonton dari bangku penonton,"
Rosé menghela napas sejenak.
Hari-harinya selalu diisi dengan kamera, kamera, dan kamera. Sampai Ia sudah benar-benar tidak tahu mana yang sungguhan dirinya, dan mana yang bukan. Halo, kalian pikir semua yang ada di kamera itu nyata? Tentu tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Hayran Kurgu- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...