38 - almost

1.1K 194 44
                                    

"Pakai ini saja,"

Rosé menatap sesuatu di tangan Kim Taehyung. Sweater. Lelaki itu terlihat kaku di hadapan Rosé. Matanya yang biasanya terlihat tajam di kamera, kini hanya mampu menatap sweater yang digenggamnya.

"Ah, sepertinya aku pinjam punya Jimin oppa saja," tolak Rosé sungkan.

Taehyung menggeleng, lalu berusaha menyodorkan sweater itu ke tangan Rosé, "Jimin sedang mengantar Jungkook ke kamarnya. Lebih baik kau pakai punyaku,"

"O-oh, baiklah," Rosé akhirnya menerima benda itu, "Dimana toiletnya?"

"A-ah, ya--toilet. Mari, kutunjukkan,"

Rosé mengikuti Taehyung dari belakang sambil melihat-lihat dorm BTS. Sesungguhnya dorm itu terlihat normal. Tidak ada yang spesial. Tapi kapan lagi Rosé bisa memperhatikan dorm BTS? Ya, intinya dorm mereka sungguh terlihat normal layaknya dorm Blackpink. Hanya saja, dorm itu terasa lebih sesak karena harus menampung tujuh orang lelaki dewasa.

"Jungkook memang selalu seperti itu ya saat minum alkohol?" entah dapat ilham darimana, Rosé memberanikan diri untuk bertanya pada Taehyung--sementara matanya tak henti bergerak.

Taehyung menggaruk lehernya, agak bingung bagaimana menjawabnya.

"Jungkook tak suka minum terlalu banyak sebenarnya. Tapi jika Ia minum dalam jumlah yang banyak seperti tadi, ya--begitulah," jawab Taehyung.

Rosé mengangguk-angguk, "Apakah tidak ada larangan untuk menyimpan alkohol dalam dorm?" tanyanya lagi.

"Tentu tidak," balas Taehyung spontan, "Hanya saja Jin hyung selalu cerewet jika menyangkut hal seperti itu. Entahlah, aku pun tak tahu soju siapa yang diminum oleh Jungkook,"

Tiba-tiba suara seseorang menyela percakapan mereka,

"Kau membicarakanku ya?"

Itu Seok Jin. Lelaki itu datang sambil bersidekap, seolah menangkap basah Taehyung yang sedang membicarakannya. Namun dibenak Rosé, wajah lelaki itu terlihat jauh lebih ramah dari sebelumnya saat Ia sedang memegangi Jungkook.

"O-oh, annyeonghaseyo, sunbaenim," Rosé buru-buru membungkuk hormat kepada lelaki yang lima tahun lebih tua darinya itu.

Seok Jin ikut membungkuk kecil, "Annyeong, Rosé ya. Akhirnya kita bisa bertemu. Panggil saja aku oppa seperti saat kau memanggil Jimin,"

"A-ah? Ne, oppa. Maaf jika aku tiba-tiba datang ke dorm kalian," Rosé membungkuk sekali lagi.

"Ommo, untuk apa kau meminta maaf? Kami senang akhirnya bisa bertemu dengan kekasih Jungkook. Iya kan, Tae?"

Taehyung tersentak saat Jin menyenggolnya.

"M-mwo? Ah, ne," jawab Taehyung gelagapan.

Jin terkekeh, "Kau tidak usah terkejut jika melihat Taehyung bertingkah aneh,"

Mata Rosé mengerjap bingung, "Ne?"

Tangan Jin bergerak mengacak rambut Taehyung.

"Lelaki ini adalah fanboy mu,"

"HYUNG!" Taehyung buru-buru menutup mulut Seok Jin.

Haish, sejak tadi Taehyung sudah berusaha tidak menunjukkan kegugupannya di depan gadis yang dikaguminya itu. Apakah terlalu tampak? Kim Seok Jin memang menyebalkan. Mengapa Ia harus memberitahukan itu pada Rosé? Taehyung kan malu sekali!

TournesolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang