Chanyeol tersenyum tipis sambil menatap ponselnya, lalu memasukkan benda itu ke dalam saku. Lelaki itu melipat kedua tangannya ke depan dada- menunggu Rosé dengan memusatkan pandangannya pada pintu dorm di seberang mobilnya. Tak lama, pintu itu terbuka dan keluarlah seseorang dengan kepala ditutupi topi, menggunakan jaket gelap dan masker berwarna putih. Dengan pakaian tertutup pun, Chanyeol masih bisa mengenali gadis itu dengan baik. Apalagi dengan rambut panjangnya yang tetap tak bisa disembunyikannya dengan baik.
Terlalu lama tersenyum memikirkan Rosé membuat Chanyeol tak sadar, gadis itu sudah ada di sebelah mobilnya dan siap membuka pintu. Begitu gadis itu menarik handle pintu mobil, Chanyeol tersentak dengan sendirinya.
"Kamchagiya!" ujarnya kaget.
Rosé mengernyit dibalik topinya. "Mengapa kau terkejut, oppa?" lalu terkekeh sejenak. "Kau mengira aku sasaeng ya?"
Chanyeol segera mencari alasan. "Haha, iya. Kukira kau sasaeng. Aku--aku punya pengalaman tidak menyenangkan dengan mereka,"
"Kurasa kita semua pernah mengalaminya." balas Rosé. "Ngomong-ngomong, kita akan kemana?" tanyanya sambil melepas topi sejenak. Kini wajahnya tampak, membuat Chanyeol mau tak mau menatapnya sejenak, dan berakhir dengan tak menjawab pertanyaan Rosé.
Ditatap seperti itu tentu saja membuat Rosé salah tingkah.
"Ya!" Rosé cepat-cepat menyadarkan Chanyeol - sekaligus menyadarkan dirinya sendiri. "Oppa! J--jawablah,"
Chanyeol mendekati wajah Rosé. "Kau terlihat kelelahan. Lihatlah kantung matamu. Apakah kau tidak tidur semalam?"
Rosé menahan napas. Wajah Chanyeol dekat sekali dengan wajahnya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Tatapan Chanyeol terasa menembus matanya. Ia merasa tidak dapat bergerak.
Astaga, ada apa denganku? batin Rosé.
"Chae Young ah, kau benar tidak tidur semalam?"
"Ne?" Rosé mengedipkan matanya sejenak lalu bertanya bingung.
Chanyeol terkekeh. "Astaga, kau melamun?" tanyanya sambil menatap Rosé geli. Sesungguhnya dalam hati Chanyeol, ia bertanya-tanya. Apakah Rosé melamun karena..tatapannya barusan?
Haish, percaya diri sekali dirimu, Chanyol. batinnya.
"Maaf, oppa. Ak--aku agak mengantuk. Tadi--kau bertanya apa?" Rosé berlagak melebar-lebarkan matanya.
Chanyeol makin intens menatap Rosé. Sialan, batin Rosé. Apa yang dia lakukan?
"Apa kita perlu melanjutkannya? Jika kau mengantuk, aku tidak memaksamu,"
Hah?
Apa maksud Chanyeol oppa?
Melanjutkan apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfiction- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...