Lalisa berjalan santai masuk ke kamar Rosè. Kamar gadis itu selalu rapi, berbanding terbalik dengan kamar Lisa yang memang dinobatkan sebagai kamar paling berantakan diantara member Blackpink. Gadis itu menekan saklar lampu, lalu segera menghampiri lemari penyimpanan barang Rosé. Tahu tidak apa yang ingin Ia lakukan?
Ia ingin mencuri sheetmask milik Rosé, hihi. Mumpung gadis itu sedang pergi, Lisa dapat dengan leluasa melakukannya.
"Aku minta maskermu, Rosé ya," tangan Lisa bergerak menarik salah satu masker dari sana.
Lisa menyahuti ucapannya sendiri, "Silahkan, Lalisa. Ambil saja semua yang kau mau," lalu terkikik geli.
Setelah berhasil mendapatkan yang Ia mau, Lisa kembali menutup lemari itu. Namun, sebelum pintu lemari tertutup sempurna - mata Lisa menangkap sesuatu.
Ada tumpukan kertas di sudut lemari itu.
Dengan santai, Lisa mengambilnya. Ia pikir, itu hanya surat-surat dari fans. Rosé memang suka sekali membaca dan menyimpan surat dari para penggemar. Jadi, Lisa tak terlalu kaget. Karena bosan, Lisa memilih untuk membaca surat-surat itu. Ia penasaran juga, mengapa Rosé suka sekali menyimpan kertas-kertas itu. Apa yang menarik sih? Setelah dibaca kan bisa dibuang-----
"Ige mwoya?" Mata Lisa melebar kaget. Ia mendekatkan matanya, memeriksa apakah yang dilihatnya salah. Astaga, Rosé. Lisa rasanya ingin mengutuk gadis itu sekarang juga.
"JENNIE UNNIE! KEMARILAH!" Lisa berteriak panik sambil terus memeriksa kertas-kertas itu. Tangannya bergerak cepat, memastikan tidak ada yang terlewatkan.
Jennie datang dengan apron di badannya. Ia segera mengernyit melihat apa yang dilakukan Lisa.
"Ya! Apa yang kau lakukan? Kamarmu sudah cukup berantakan, jangan membuat kamar Chaeng berantakan juga----"
"Lihat ini, unnie!" Lisa menyodorkan kertas itu pada Jennie. Masalah ini jauh lebih penting daripada kondisi kamar Lisa. Ini sangat mendesak.
Reaksi Jennie sama persis seperti Lisa.
"Ige mwoya?" gadis itu berseru tertahan, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Lisa menatap Jennie serius.
"Apa jangan-jangan, ini yang membuat Rosé mengalami gangguan tidur saat itu, unnie? Apakah aku benar?"
~~~
Rosé merapatkan jaket yang dikenakannya. Udara terasa dingin, berbanding lurus dengan suasana hatinya beberapa hari ini. Kaki kecilnya berjalan menapaki jalan sepi itu. Setiap ada orang lewat, Rosé buru-buru memeriksa dirinya sendiri. Apakah ada sesuatu yang menonjol darinya? Rambutnya? Pakaiannya? Rosé sudah berusaha sebaik mungkin untuk ini. Semoga, tidak ada yang mengenalinya.
Terkadang, Rosé merindukan masa-masa pelatihannya. Ia bisa bebas kemanapun tanpa takut diikuti orang, tanpa takut ada sasaeng yang membahayakannya, tanpa takut ada reporter yang melihat. Ia rindu masa dimana orang-orang belum mengenalnya. Ia hanya Park Chae Young. Gadis Australia-Korea yang berusaha mengejar impiannya.
Jam di pergelangan tangan Rosé menunjukkan pukul 18.00. Gadis itu masuk ke dalam tempat tujuannya, lalu segera mencari spot yang paling tersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfiction- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...