"Apakah kamera nya sudah dimatikan?"
Namjoon menoleh secara otomatis ketika mendengar bisikan Jungkook tepat di telinganya. Sebelum menjawab pertanyaan adiknya itu, Namjoon kembali memfokuskan pandangannya ke depan - tepat ke arah Jimin yang sedang duduk di atas sofa dengan kameramen ada di hadapannya.
"Sebentar lagi, bersabarlah," bisik Namjoon kepada Jungkook.
Jungkook merengut sejenak. Mengapa Jimin hyung lama sekali sih? Ia kan hanya perlu mengucapkan terimakasih atas kejutan ulangtahunnya barusan. Untuk apa Ia berlama-lama di hadapan kamera? Menyebalkan---
"Cut! Selamat ulang tahun Jimin-ah,"
Alis Jungkook terangkat mendengar suara sang kameramen disana. Ia segera mengepalkan tangannya, lalu tersenyum girang.
"Jimin-ssi! Cepatlah! Ini sudah malam!"
Seruan dari si maknae laknat membuat Jimin memajukan bibirnya sebal. Ia sadar, sejak tadi Jungkook sudah memberi ekspresi tidak sabar untuk menunggu shooting kejutan ulang tahun ini berakhir. Apa jangan-jangan lelaki itu tidak ikhlas memberi Jimin kejutan ya? Mungkin saja dia hanya menuruti kelima hyungnya yang lain, bukan?
"Lebih baik kau bantu aku membawa kue ini. Cepatlah,"
Jungkook buru-buru menuruti hyungnya itu. Dengan tergopoh-gopoh, Ia membawa kue ulang tahun Jimin, lalu mengikuti lelaki itu ke ruang istirahat persis seperti anak hewan mengikuti induknya. Begitulah Jungkook, jika ada yang Ia inginkan, semua perintah yang diberikan padanya akan langsung dijalankan. Singkatnya, Ia penurut jika ada maunya.
"Kalian ingin pergi?" Suga menyadari gerak-gerik Jimin dan Jungkook yang terlihat buru-buru segera bertanya.
"Ne, hyung," jawab Jungkook kalem.
"Apa kau hanya mentraktir Jungkook?" tanya Suga lagi.
Jungkook hanya diam sambil menggerak-gerakan pipinya, mengamati Suga dan Jimin bergantian.
"Orang ini memaksaku untuk mentraktirnya bersama Park Chae Young malam ini," Jimin mendengus sambil melirik Jungkook yang berdiri disebelahnya dengan wajah polos.
"Lalu kau tidak berencana untuk makan bersama kami?"
Jimin menghela napas, "Aku bisa mentraktir kalian besok, lusa, atau kapan pun. Apa hyung lupa kita akan terbang----"
Hoseok tiba-tiba datang untuk memotong kalimat Jimin sambil menepuk pundak Jimin keras,
"Mengapa kau tidak sekalian mentraktir kami malam ini? Kita bisa makan bersama, bukan? Ah, bagaimana jika Rosé mengajak ketiga temannya? Bukankah akan menyenangkan?"
~~~
"Kalian yakin tidak ingin ditemani? Ini sudah malam---"
Jennie buru-buru memotong ucapan manager mereka yang duduk di kursi kemudi itu, "Tidak apa, oppa. Sudah lama kami tidak pergi berempat seperti ini. Lebih baik kau beristirahat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfic- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...