45 - jealousy jealousy

1K 167 30
                                    

"Annyeonghaseyo, apakah aku terlambat?"

Jihyo seketika menoleh ketika mendengar suara lembut itu. Akhirnya, orang yang ditunggu datang juga. Ia berdiri, menghampiri sang pemilik suara, lalu segera memeluknya pelan. Tak peduli rambutnya kembali berantakan, yang ingin Ia lakukan hanyalah memeluk salah satu sahabat idol nya itu.

"Terlambat? Kau bercanda? Sejak kapan seorang Park Chae Young bisa terlambat?"

Rosé terkekeh kecil, lalu segera menyadari bahwa baru ada Jihyo, dan Yuju yang ada di ruangan itu. Entah dimana Sungjae dan Jae-Hwan. Toh, keterlambatan mereka tidak terlalu berpengaruh. Rosé sudah bersyukur Ia tidak datang paling akhir.

"Kau selalu saja hiperbola," dengus Rosé kepada Jihyo. Kemudian Ia melambaikan tangan ke arah Yuju yang rambutnya sedang di tata oleh seorang hairstylist, "Annyeong, Yuju-ya. Kau sudah lama sampai?"

Yuju melambai ramah, "Yang jelas aku datang lebih cepat darimu Chae Young-ah," candanya.

Rosé kembali tersenyum lalu memilih untuk mendudukkan diri di sofa ruang tunggu itu. Ia mengeluarkan dress putih yang akan dikenakannya nanti, lalu kembali melirik kedua temannya yang sudah cantik dengan setelan putih mereka.

Sejenak, Rosé menghela napas panjang. Benarkah ini sbs gayo daejun? Mengapa waktu berlalu cepat sekali? Bukankah baru kemarin Ia berkolaborasi dengan Jihyo di acara yang sama? Dan..Ah, Bukankah baru kemarin juga Ia berkolaborasi dengan Park Chanyeol?

Rosé tersenyum kecil. Kenangan itu memang menyakitkan jika dipikirkan kembali. Tapi, jika Ia tak pernah dekat dengan Chanyeol, bukankah berarti Ia juga takkan menjalin hubungan dengan Jungkook----

"Chae Young-ah," Yuju memanggil.

"Hm?"

Yuju yang baru selesai dengan rambutnya--berdiri lalu menghampiri Rosé,

"Kau darimana tadi? Apakah kau baru datang karena harus menemui kekasihmu?"

Rosé mematung. Kemudian, Ia buru-buru melambaikan tangan, lalu menggeleng cepat, "Ah, aniya. Tentu saja tidak---"

"Jadi kau baru datang karena mengunjungi ruangan EXO terlebih dahulu? Jinjja?"

Rosé melirik Jihyo. Apa maksudnya?

Yang dilirik hanya mengangguk-angguk sok paham, "Ah, aku mengerti. Walaupun kau belum bercerita padaku, tapi aku bisa menebak kemana arahnya---"

"EXO?" Yuju menyela dengan pandangan bingung, "Bukankah----"

"Hahahaha," Rosé tiba-tiba bertepuk tangan keras sambil tertawa--sontak mengagetkan kedua gadis itu, "Sepertinya aku mau berganti baju dulu. D-dimana aku bisa melakukannya---"

"Annyeong, yeorobun! Kalian tidak mencari kami?"

Dua orang lelaki muncul memotong percakapan ketiga gadis itu. Wajah mereka sumringah, entah apa yang barusan mereka lakukan. Pakaian putih sudah melekat di tubuh masing-masing-- siap dengan penampilan lagu Butterfly malam ini. Pantas saja mereka berani terlambat, baik riasan maupun kostum sudah tertata dengan baik.

"Darimana saja kalian?" pertanyaan Jihyo langsung menyambut kedatangan mereka.

Sungjae menjawab santai, "Berkeliling sedikit. Kau pikir aku tidak bosan menunggu riasan kalian selesai?"

Yuju mendengus sesaat, "Terserahmu saja," kemudian matanya melirik paper bag di genggaman Sungjae. Seketika, rasa penasaran menguasainya.

"Ngomong-ngomong, Apa yang kau bawa, oppa?"

TournesolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang