Di ruangan itu terlihat kesibukan staff BIGHIT, para kru, dan penata rias yang sedang berberes setelah menyelesaikan syuting RUN BTS pada hari ini. Syuting dimulai sejak pagi, dan hari ini mereka telah merekam program RUN BTS untuk dua episode sekaligus.
Jam menunjukkan pukul dua siang. Member BTS sedang makan bersama di ruangan mereka.
Jeon Jungkook, dengan tangan kanan memegang sendok, sementara tangan kirinya memegang ponsel - tampak risau sambil beberapa kali menggumam untuk dirinya sendiri.
Mengapa Rosé tidak membalas pesannya? Apa dia sibuk sekali sampai tidak bisa memegang ponsel? Jungkook bahkan terakhir mengiriminya pesan dua jam yang lalu. Haish, baru begini saja Ia sudah merasa kehilangan. Ups, kehilangan? Memang Jungkook siapanya Rosé?
"Ya! Maknae! Mengapa kau tidak menghabiskan makananmu dengan cepat? Sudah kubilang, jangan bermain ponsel jika sedang makan. Apakah aku harus menghapus semua game yang ada di ponselmu itu, huh?" Seok Jin yang tak tahan melihat Jungkook - mulai mengoceh dengan kecepatan tinggi.
Hoseok menimpali, "Jangan-jangan kau ngambek ya karena kalah di permainan tadi? Astaga? Jeon Jungkook. Walaupun kau disebut golden maknae, memang kau tak bisa kalah----"
Jungkook memotong sambil menggeleng tak terima. "Aniya! Aku tidak semanja itu, hyung!"
"Lalu mengapa kau terus memegang ponselmu? Biasanya kau heboh mengambil jatah makan Jin hyung?" tanya Taehyung ikut mengutarakan rasa penasarannya.
Jungkook nyengir dengan gigi kelincinya. "Rosé tidak membalas pesanku. Apakah perempuan selalu seperti ini?"
Keenam member BTS lain sontak bertatap-tatapan, kemudian tanpa bisa ditahan - mereka tertawa kencang (kecuali Yoongi yang hanya mengeluarkan senyum kecilnya). Astaga, lucu sekali melihat bayi BTS ini risau hanya karena seorang gadis yang tidak membalas pesannya. Menggemaskan.
"Memang apa yang terakhir kau katakan padanya sampai dia tidak membalas pesanmu?" tanya Namjoon setelah berhasil mengakhiri rasa gelinya.
Jungkook menjawab polos, "Karena dia mengatakan pagi tadi dia pergi pilates, aku bilang saja itu bagus untuknya yang porsi makannya banyak sekali. Tidak salah kan?"
Jin langsung menimpuk Jungkook dengan jaketnya. "Ya! Mengapa kau bodoh sekali? Aigo, menurutmu dia tidak akan kesal jika kau katakan itu? Itu sama saja kau bilang dia gendut tahu?"
"Jinjja?" Jungkook menggaruk lehernya. Ia kan tidak mengatakan bahwa Rosé gendut. Bagaimana bisa perkataannya berarti seperti itu? Aneh.
Jimin menepuk pipi Jungkook. "Sudahlah. Sepertinya kau memang ditakdirkan menjadi sahabatnya saja----"
Jungkook melotot. "Ya, hyung! Mengapa kau mengatakan itu? Jahat sekali,"
"Lalu kau benar-benar ingin menjadikannya pacarmu? Memang kau bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfic- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...