Kau yakin dia vokalis utama? suaranya tidak mencerminkan itu.
Suaranya seperti tikus terjepit. Aku tidak sanggup mendengarnya.
Jisoo jauh lebih stabil darinya. YG sungguh bodoh.
Dia seperti tengkorak berjalan, bukan?
Apakah YG tidak memberinya makan?
Blackpink OT3
Berhentilah membandingkannya dengan Lisa. Lisa berada jauh darinya.
She's the ugliest member.
Suara-suara itu seakan memenuhi kepala Rosé. Ia segera membuka matanya, menegakkan tubuh, lalu menekuk kaki sampai dengkulnya menyentuh wajahnya. Matanya melirik jam di dinding. Sekarang jam tiga subuh. Rosé sudah mencoba tidur sejak empat jam yang lalu. Namun sampai sekarang Ia belum juga tertidur. Kemudian Ia melirik Lalisa, gadis itu selalu mudah tertidur dimanapun tempatnya. Dengkuran halusnya terdengar memenuhi seisi kamar.
Rosé juga sangat lelah. Badannya serasa ingin remuk. Namun, mengapa sulit sekali menidurkan diri?
Tangan Rosé bergerak menarik nakas di sebelahnya. Sebotol obat tergeletak di dalamnya. Rosé menimang sebentar, haruskah Ia meminumnya lagi?
Setelah beberapa detik ragu, akhirnya Ia membuka tutup botol obat itu, menggoyangkannya sebentar, lalu tanpa bisa ditahannya Ia mengaduh pelan kala melihat botol itu tidak berisi apapun lagi. Sudah habis? Mengapa cepat sekali?
Haish, sepertinya aku harus berjaga sampai pagi hari tiba. batin Rosé kesal.
Gadis itu pun memilih untuk turun dari ranjangnya, keluar dari kamar, lalu berjalan menuju ruang dorm mereka. Tangannya menekan saklar lampu. Setelah ruangan itu diterangi cahaya, sebuah keyboard dan juga gitar langsung terlihat di pojok ruangan. Senyum Rosé perlahan terbit.
Jemari lentiknya mulai menekan tuts-tuts keyboard itu. Ketenangan perlahan menjalari Rosé. Musik selalu membuat dunianya berwarna. Ia merasa hidup dengan adanya musik di dunia ini.
"Neol darmeun deuthan seulpeun mellodi,"
Rosé mulai menyanyikan sebaris lagunya.Matanya memejam, merasakan betapa nikmatnya melakukan ini. "Ireohge nal ullineunde eh eh,"
"Ne hyanggineun dalkomhan felony,"
Rose tersenyum, lirik ini sangat pas dengannya. "Neomu mipjiman saranghae,"
Gadis itu berhenti sejenak. Ia merenung. Sepertinya, suaranya tidak sejelek itu. Mengapa banyak orang mengatakan suaranya aneh seperti tikus terjepit?
Di seberangnya ada kaca besar yang memantulkan bayangan Rosé. Gadis itu memandangi refleksi dirinya selama beberapa saat. Apakah Ia sejelek itu? Apakah Ia sekurus itu? Ia bahkan sudah banyak sekali makan. Mengapa orang-orang selalu bilang Ia terlalu kurus sih?
Saat hendak melanjutkan kegiatannya, dari dalam kamar - terdengar ponsel Rosé berdering. Siapa yang menghubunginya jam segini?
Keyboardnya belum sempat dimatikan. Rosé berlari mengambil ponselnya, lalu tersenyum senang ketika melihat siapa yang menghubungi. Ia tidak terlalu menyesal obatnya habis karena Ia jadi bisa mengobrol dengan orang itu.
"Annyeong," sapa Rosé riang.
Dari seberang sana, Jungkook mengeryit mendengar nada suara Rosé. "Kau sudah bangun? Padahal aku hanya iseng menelfonmu,"
Rosé bergumam. "Mmm, lebih tepatnya aku belum tidur,"
Bisa Rosé tebak, setelah ini Jungkook akan mulai mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tournesol
Fanfiction- rosekook fanfiction - ps : this is an ongoing story, so dont forget to save this on ur library! <3 Siapa sih yang bisa menangkal pesona seorang Roséanne Park? Baik di atas panggung maupun di dunia nyata, gadis itu memang layak disebut bidadari. Ba...