Bukan masalah kado yang mahal atau berharga, karena kehadiranmu sejatinya merupakan kado yang tak tergantikan.
PLAY MUSIC
BAEK SUZY- I LOVE YOU BOY******
"Belajar yang rajin, jangan lupa datang ke akademi malam nanti," ujar Arka sembari mengusap lembut pucuk kepala Naina dengan sayang.
Naina mengangguk sembari melambaikan tangannya ke arah Arka.
Tatapan tajam, kedua tangan dilipat di depan dada, serta ekspresi dingin itu nampak menghiasi wajah Naina saat gadis itu berjalan memasuki halaman SMA Yongsan. Dan seperti biasa, banyak sekali sapaan ramah serta beberapa kado dari para penggemarnya yang saat ini sudah berada di atas kedua tangan Naina.
"Naina!" teriak Keyla dan Tania sembari berlari menghampiri Naina. Kedua gadis itu tersenyum manis sembari merangkul bahu Naina lalu berjalan bersama menuju kelas.
"Nai, lo udah kerjaiin tugas dari Ibu Anum, belum?" tanya Keyla sembari mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Naina yang tahu gelagat ingin mencontek ala Keyla itu hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sifat malas yang sudah bertahun-tahun lamanya hinggap di dalam diri seorang Gabriella Keyla Ghalista.
"Kenapa? Mau nyontek lo? Ogah, gue baru bisa tidur pukul satu malam karena tugasnya rumit banget," gumam Naina.
"Rumit kek hubungan Keyla sama Darwin ya, Nai!" canda Tania, membuat ketiga gadis itu tertawa lepas saat mengingat kejadian memilukan saat Darwin berusaha menembak Keyla. Namun ternyata, Hito sudah lebih dahulu mencuri hati Keyla.
"Hai pacar!" sapa Gama.
Cowok itu segera menyingkirkan Keyla dari samping Naina lalu segera merangkul mesra bahu Naina, sementara Keyla hanya bisa berdecak kesal dengan kedua tangannya yang mengepal kuat, jika saja Gama bukanlah pacar sahabatnya, sudah bisa dipastikan Keyla akan menghajar Gama habis-habisan.
"Gama, si Shasa mana? Bukannya tadi lo berangkat ke sekolah bareng sama dia?" tanya Tania heran.
Naina berhenti berjalan, gadis itu menatap tajam ke arah Gama yang saat ini sedang tersenyum canggung.
"Lo bawa motor?" tanya Naina dan dibalas anggukan kecil dari Gama.
Melihat ekspresi menyebalkan dari Gama, membuat Naina berdecak kesal. Bisa-bisanya cowok itu membonceng cewek lain sedari dirinya.
Keyla berdehem sebentar, gadis itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan berharga seperti ini.
"Gama Orionis, tadi si Shasha kok pegang tangan lo erat banget? Kalian mau pergi ke sekolah atau mau nyebrang jalan?" tanya Keyla dengan senyuman miringnya.
"Lo apa-apaan, sih!" gumam Gama pelan sembari menatap tajam wajah Keyla.
Dengan wajah dinginnya, Naina sengaja menabrak kuat bahu Gama lalu melanggeng pergi begitu saja. Ia sama sekali tidak menghiraukan teriakan dari Gama yang memintanya untuk berhenti.
Bahkan saat jam istirahat pun, Naina masih saja bersikap cuek kepada Gama. Sedari tadi Gama tak hentinya meminta maaf karena telah mengingkari janjinya untuk tidak pernah membonceng cewek manapun selain Naina di jok motornya.
"Nai, udah dong ngambeknya."
"Nai, tadi gue nggak sengaja ketemu tuh anak di jalan."
"Ini si kampret Keyla mana lagi? Itu anak suka banget bikin rumah tangga orang hancur!"
"Nai, pulang sekolah nanti gue traktir makan di cafe paman gue mau nggak?"
"Gue ada bimbel pulang sekolah nanti," jawab Naina.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...