Part 49 (Fall In You)

518 50 0
                                    

Lo nggak perlu jadi orang lain supaya disukai banyak orang, cukup jadi diri lo sendiri dan tetap tampil apa adanya.

Gama Orionis

PLAY MUSIC
HA SUNG WOON-  FALL IN YOU

******

"Bagaimana hubungan kamu dengan papa selama ini?" tanya Amanda sembari menatap hangat wajah Gama.

Gama tersenyum manis. "Baik-baik aja, Ma. Hanya saja, papa masih sedikit egois dan tidak pernah punya waktu untuk Gama. Tapi Mama nggak perlu khawatir, Gama baik-baik saja selama ini."

Amanda hanya bisa terkekeh pelan saat melihat raut wajah Gama. Walaupun anaknya itu mengatakan jika dia baik-baik saja selama ini. Namun, Amanda tahu bagaimana lelahnya bagi Gama menjalani kehidupannya selama ini.

Hari ini, adalah hari yang begitu spesial bagi Gama, dimana akhirnya ia bisa berbincang bersama wanita yang sangat ia rindukan. Gama benar-benar tidak percaya jika Tuhan masih mengizinkannya untuk bertemu dengan Mamanya hari ini.

"Oh iya, gadis cantik itu tadi siapa? Pacar kamu, ya?" goda Amanda.

Gama terkekeh kecil sembari menganggukkan kepalanya.

"Astaga, ternyata anak Mama sudah dewasa, ya. Mama benar-benar tidak percaya jika kamu sudah sebesar ini dan mempunyai pacar yang begitu cantik dan manis. Namanya siapa, Sayang?"

"Naina Aldebaran," jawab Gama dengan pipinya yang mulai berwarna merah karena menahan rasa malu.

"Nama yang bagus, wajahnya secantik bintang Aldebaran," ucap Amanda sembari menarik gemas hidung mancung anaknya.

Berbicara soal Naina, gadis itu memutuskan untuk segera pergi meninggalkan rotella cafe's. Awalnya Gama meminta Naina untuk tetap berada di sisinya. Namun, Naina menolaknya agar Gama bisa berbincang dengan santai bersama Mamanya. Naina tahu, Gama pasti sangat merindukan Mamanya dan Naina tidak ingin mengganggu waktu kebersamaan Ibu dan anak itu.

Seutas senyuman tak hentinya mengembang menghiasi wajah tampan Gama saat ini. Menghabiskan waktu bersama Mamanya adalah hal yang sudah lama Gama impikan sedari dulu. Dan hari ini, Gama sangat bersyukur karena akhirnya ia bisa duduk di hadapan Mamanya sembari mengobrol santai dengan ditemani segelas kopi hangat.

"Selama ini Mama dimana? Kenapa Mama sangat sulit untuk dihubungi?"

"Setelah berpisah dengan papa kamu, Mama pergi ke Amerika Serikat, sayangnya perusahaan Mama di sana bangkrut dan akhirnya Mama menjadi pengangguran. Satu tahun kemudian, Mama memutuskan untuk pergi ke Belanda dan memulai hidup yang baru disana. Dan akhirnya, Mama berhasil mendirikan beberapa cabang butik hasil dari jerih payah Mama sendiri. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaan Mama di Belanda."

"Apa Mama hidup dengan baik selama ini?"

"Mama tidak bisa hidup tanpa kamu, Gama. Setiap hari Mama serasa akan gila saat mengingat anak Mama yang tampan ini. Apakah Gama bahagia disana? Apakah Gama makan dengan baik? Apakah Gama merasa kesepian disana? Dan apakah Gama belajar dengan baik selama ini? Bahkan, setiap malam Mama tidak bisa tidur dengan nyenyak karena pikiran Mama terus memikirkan semua hal tentang bintang kecil Mama ini."

"Gama, maaf karena Mama baru bisa menemui kamu sekarang. Mama hanya tidak ingin hidup kamu lebih menderita jika kamu ikut dengan Mama. Entah itu keputusan yang benar atau salah, Mama hanya ingin kamu bahagia."

Dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca, Gama berdiri dari duduknya lalu memeluk wanita paruh baya itu dengan sangat erat.

Kita memang tidak bisa mendefinisikan segala hal tanpa mengetahui faktanya. Gama kira, selama ini Mamanya menghilang karena wanita itu tidak mencintainya lagi. Gama kira, Mamanya tidak akan pernah menepati janjinya karena mungkin saja wanita itu sudah melupakan dirinya. Namun nyatanya, Mamanya juga mengalami masa-masa sulit selama ini. Gama bahkan tak habis pikir bagaimana menderitanya kehidupan Mamanya disana, tanpa orang terdekat, dan perusahaannya mengalami kebangkrutan.

JUST BE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang