Part 53 [Kencan Pertama]

476 45 2
                                    

Cerita yang ditulis Tuhan selalu happy ending. Jika tidak, berarti cerita itu belum selesai.


PLAY MUSIC
ERIC NAM FT CHEEZE -  PERHAPS LOVE

*******

"Jangan senang dulu kamu, kamu tidak akan bisa memang melawan saya. Saat SMA, saya ini mantan anak taekwondo," ujar Arka.

Gama hanya bisa membalas ucapan Arka dengan senyuman manisnya.

Kini, kedua lelaki itu mulai mengambil ancang-ancang dan mulai melakukan adu panco. Gama terlihat diam sembari menahan tangan Arka agar tidak menjatuhkan lengannya, sementara Arka nampak begitu kesusahan untuk menjatuhkan tangan Gama.

"Om bisa gunakan tangan satunya lagi," ujar Gama.

"Nggak," tolak Arka. Namun, detik berikutnya Arka segera menggerakkan tangan kirinya untuk menjatuhkan lengan Gama. Tapi tetap saja tidak membuahkan hasil apapun.

"Hei, apa kamu suka berolahraga?" tanya Arka sembari berusaha lebih keras agar ia berhasil memenangkan pertandingan ini.

"Saya suka main futsal dan berenang, Om!" jawab Gama.

"Pantas saja otot kamu kuat sekali, rupanya kamu suka olahraga renang," tegas Arka.

Kehadiran Naina membuat Gama sedikit merasa kaget karena penampilan Naina yang begitu cantik dan semakin manis.

"Semangat!" ucap Naina pelan sembari mengangkat kedua lengannya ke atas, berharap pacarnya itu bisa menang adu panco bersama Ayahnya.

Waktu sudah berjalan hampir empat menit. Namun, Arka masih berusaha keras untuk menjatuhkan tangan Gama. Arka akui, otot Gama memang sangat kuat.

Gama terkekeh kecil, dengan gerakan pelan, Gama menjatuhkan tangan Arka. Dan akhirnya, Gama-lah yang memenangkan adu panco ini. Sementara Arka tak hentinya berdecak kesal sembari mengusap lengannya yang sedikit terasa sakit.

"Apa kamu juga suka olahraga bela diri?" tanya Arka sembari menatap lekat wajah Gama.

"Saya suka taekwondo, Om."

"Sudah sabuk berapa?"

"Sabuk hitam, Om."

Arka kembali menatap lekat wajah Gama. "Kamu berada di peringkat berapa di sekolah tahun ini?"

"Saya peringkat tiga umum, Om."

Pria paruh baya itu tak hentinya menatap wajah Gama, lelaki di hadapannya ini memang pantas diacungi dua jempol. Bagaimana mungkin Gama bisa menyukai banyak hal seperti ini di masa mudanya? Gama menyukai banyak sekali olahraga, pintar di sekolah, dan yang pasti dia sangatlah tampan.

"Ehem." Arka berdehem sebentar sembari menatap Naina dari atas sampai bawah. Jujur saja, ini adalah kali pertamanya Arka melihat penampilan Naina yang berbeda.

"Ayah izinin kamu untuk pergi, tapi iangan pulang terlalu malam."

"Makasih, Ayah," ucap Naina sembari tersenyum.

"Kalau begitu, kita izin keluar, Om!"

"Tunggu!" Arka segera menahan lengan Gama. "Jika saya ada waktu, kamu harus tunjukkan ilmu bela diri kamu kepada saya."

"Siap, Om."

Kedua sejoli itu segera mencium punggung tangan Arka lalu berjalan menuju mobil milik Gama yang saat ini terparkir di halaman depan. Sementara Tania dan Keyla tak hentinya berdecak kagum dengan keberanian Gama, cowok itu sangat gentleman, pantas saja Naina yang notabenenya gadis dingin dan susah untuk didekati bisa jatuh cinta kepada Gama.

JUST BE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang