Lo bebas buat suka sama siapa aja. Tapi, jangan pernah bawa-bawa nama ataupun foto gue, karena itu adalah hal yang paling menjijikan buat gue!
Naina Aldebaran
******
Kegaduhan terjadi di kelas 11-1 hari ini dikarenakan sang guru izin tidak masuk kelas dengan alasan yang tidak mereka ketahui, hanya Ardian-lah sang ketua kelas yang mengetahuinya. Awalnya Ardian ingin memberitahu alasan kenapa Ibu Anum tidak masuk kelas. Namun, suaranya kalah saing dengan rakyatnya yang sudah lebih dulu kegirangan.
Kebahagiaan pun semakin bertambah kala Ardian bilang jika Ibu Anum tidak memberikan tugas apapun.
Kegiatan berfaedah sampai unfaedah pun terjadi di kelas 11--1 hari ini. Raka yang notaben-nya si kutu buku nampak sedang membaca buku sembari membenarkan kaca matanya yang sedikit turun karena ulah Naina yang entah sengaja atau tidak menginjak kaca mata bulat itu kemarin sore.
Sementara geng Gama yang terdiri dari Nathan, Darwin dan Gio nampak sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Darwin dan Gio nampak tengah asyik membahas diskon akhir tahun yang berada di salah satu aplikasi perbelanjaan di ponsel mereka. Sementara Gama tak hentinya menatap Naina yang tengah mengobrol bersama Nathan, Gama tidak mengerti bagaimana bisa seorang Nathan bisa sedekat itu dengan Naina. Dan Gama merasakan ada desiran aneh yang muncul di dalam hatinya saat melihat Naina tertawa lepas bersama Nathan. Apakah Gama tengah di landa rasa cemburu saat ini?
Cowok dengan iris coklat kelam itu menoleh ke belakang, menatap Darwin dan Gio dengan sejuta pertanyaan di dalam otaknya.
"Sejak kapan Naina sama Nathan bisa seakrab itu?"
Pertanyaan Gama membuat Darwin dan Gio ikut menoleh menatap Naina dan Nathan.
"Semenjak Pak Jojo pindahin bangku Nathan di sebelah Naina. Lo tahu 'kan kalau Nathan duduk di belakang yang ada dia bakalan tidur, bukannya dengerin penjelasan guru," jawab Gio dan dibalas anggukan setuju dari Darwin.
"Kenapa harus di sebelah Naina? Kenapa nggak di sebelah Ardian?" gumam Gama dengan wajah dinginnya.
Gumaman Gama membuat Gio dan Darwin mengerutkan keningnya heran. Tidak biasanya seorang Gama bisa seperduli itu dengan orang di sekitarnya, apalagi dengan Naina. Bukan apa-apa, diantara mereka berempat Gama-lah orang paling tercuek seangkasa raya. Bahkan Darwin, yang saat itu pernah kecopetan dan berteriak-teriak agar Gama segera membantunya. Namun, Gama hanya menampakkan raut datar tanpa berniat untuk membantunya.
Gama, cowok itu mala berkata. "Udah, ikhlasin aja. Mungkin copetnya lagi butuh uang buat beliin anaknya susu. Lagipula udah seharusnya lo ganti handphone." Begitu entengnya sang sultan anggara berkata. Padahal saat itu Darwin baru saja membeli iPhone baru, itupun belum lunas cicilan.
Bahkan Nathan, Gio, dan Darwin sampai terheran-heran kenapa bisa lelaki secuek Gama bisa menjabat sebagai ketua OSIS. Mungkin karena wajah tampan itulah yang membuat cewek-cewek memilih Gama saat pemilihan ketua OSIS waktu itu.
Sangking tidak setujunya Gama menjadi calon kandidat ketua OSIS waktu itu, Darwin rela menyogok beberapa siswa-siswi agar tidak memilih Gama. Namun sayang, terkadang uang tidak bisa mengalahkan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...