Cuma cowok pengecut yang jemput cewek di depan gang karena takut ketemu sama orang tuanya.
Gama Orionis
PLAY MUSIC
SaYA- CALL ME MYBE*******
Hari ini, Gama memutuskan untuk mengajak Naina pergi berkencan. Jika dipikir-pikir lagi, Gama belum pernah mengajak Naina berkencan selama mereka berpacaran, biasanya Gama hanya akan mengajak Naina belajar di perpustakaan, makan di cafe, ataupun sekedar menemani Naina berbelanja di mall. Gama juga ingin melihat Naina bahagia saat berpacaran dengannya. Walaupun mereka masih seorang pelajar, tidak mungkin mereka harus selalu berkencan di dalam perpustakaan, bukan?
Di hari minggu pagi yang cerah ini, Naina dibuat pusing oleh banyaknya pakaian yang ada di dalam lemarinya. Lemarinya memang penuh dengan pakaian mewah dan tentunya branded. Namun, ia tidak tahu harus memakai apa untuk acara kencannya bersama Gama.
"Pakai celana atau rok? Kalau pakai celana, mending yang pendek atau yang panjang, ya? Terus atasannya pakai apa?" batin Naina.
Ternyata, pergi berkencan tidaklah semudah apa yang Naina bayangkan. Semalaman Naina tidak bisa tidur memikirkan pakaian apa yang pantas ia kenakan untuk menemui Gama. Sayangnya, sampai detik ini pun Naina masih dalam mode bingung.
Naina memutuskan untuk mengambil kemeja lengan pendek berwarna putih, gadis itu memutuskan untuk memakai kemeja berwarna putih dan rok selutut berwarna hitam.
Setelah selesai mengganggu pakaiannya, Naina menatap lekat wajahnya melalui pantulan cermin. Sekarang ia dibuat kebingungan untuk menata rambutnya sendiri. Naina bingung apakah rambunya harus ia kuncir atau di urai saja? Jika ia kuncir, apakah Gama tidak akan infeel melihatnya?
"Aishhh ... sebaiknya gue batalin aja kencan sama Gama hari ini!" teriak Naina sembari menenggelamkan kepalanya di atas meja riasnya. Kencan pertama adalah hal yang sangat rumit dan membingungkan. Jika Naina disuruh memilih, ia lebih memilih untuk memecahkan pelajaran matematika ketimbang harus dibuat pusing hanya karena penampilan saat pergi berkencan.
Suara pintu yang diketuk dengan kuat membuat Naina mengangkat pelan kepalanya, gadis itu berjalan menuju pintu kamarnya untuk melihat siapa orang yang tidak punya santun karena hampir saja membuat pintu kamarnya rusak.
Tak berselang lama, muncullah dua manusia yang asal masuk kamarnya tanpa permisi ataupun mengucapkan salam terlebih dahulu.
"Ngapain?" tanya Naina saat mendapati Keyla dan Tania asal masuk ke dalam kamarnya.
"Darwin bilang Gama ngajak lo kencan hari ini?" tanya Keyla dan dibalas anggukan kecil dari Naina.
"Lalu?" tanya Naina dengan wajah datar.
"Lo beneran mau kencan dengan pakaian kek gini?" Tania hanya bisa geleng-geleng kepala sembari memutari tubuh Naina.
"Kenapa? Aneh, ya?" tanya Naina sembari menatap penampilannya melalui pantulan cermin.
"Nggak aneh, sih. Cuma lo yakin mau pergi kencan pertama lo dengan pakaian kek gini? Yang ada Gama bakalan infeel sama lo, Naina!" ucap Keyla sembari menarik ikat rambut Naina.
"Tapi Gama bilang gue selalu terlihat cantik setiap hari," kata Naina.
"Naina Aldebaran, Gama itu cuma manusia biasa. Dia juga mau lihat penampilan pacarnya yang super cantik, kalau kalian jalan pakai baju kek gini, yang ada Gama bakalan kepentok sama cewek lain," ujar Keyla, sementara Naina hanya bisa terdiam kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...