Kenapa gue perlu alasan? Gue hanya suka sama lo, nggak ada alasan. Karena itu lo, lo adalah alasannya. Hanya itu.
Gama Orionis
******
Setelah mendapat instruksi dari Pak Ahmad selaku senior guru olahraga, semua siswa-siswi SMA Yongsan segera mengganti bajunya dengan pakaian olahraga dan berlari memenuhi lapangan basket.
Suara teriakan heboh menggema di penjuru antero SMA Yongsan, hari ini adalah hari peringatan ulang tahun sekolahnya. Setelah acara resmi dimulai, pihak sekolah memberikan kebebasan muridnya dengan mengadakan lomba olahraga antar kelas dengan hadiah yang fantastis. Untuk peringkat tiga besar akan mendapatkan hadiah tiket liburan ke pulau Dewata Bali, tentu saja hal itu semakin membuat para siswa-siswi antusias untuk mengumpulkan poin sebanyak mungkin. Kapan lagi bisa liburan satu kelas dengan biaya di tanggung oleh direktur sekolah.
Naina, gadis itu baru saja keluar dari toilet dengan seragam olahraganya yang berwarna biru muda. Naina segera memasukkan pakaiannya ke dalam loker, tak lupa dengan buku tugas kimianya. Bukan apa-apa, ia sudah sangat tahu gelagat Vano dan Darwin yang akhir-akhir ini selalu mengincar buku tugasnya.
Naina hanya bisa menghela panjang napasnya saat sampai di area tribun penonton yang dipenuhi oleh ribuan manusia. Sebenarnya ia tidak ingin menonton acara olahraga hari ini. Namun, saat tahu jika Gama ikut berpartisipasi dalam lomba futsal hari ini, membuat Naina ingin sekali melihat cowok itu bermain.
Acara pertama hari ini dimulai dengan pertandingan futsal, kelas pertama yang akan bertanding adalah kelas 11-1 melawan kelas 12-3. Setelah pluit berbunyi, terlihat Gama dengan kerennya menggiring bola dan memasukkannya ke dalam gawang. Belum lama bermain, kelas 11-1 sudah mendapatkan skor lima poin sementara kelas 12-3 hanya mendapatkan skor dua poin.
Melihat Gama yang begitu kerennya saat menggiring dan menendang bola, membuat Naina tersenyum dalam diam, sedari tadi ia hanya memperhatikan gerakan Gama sembari menyemangatinya dalam hati.
Keyla sedari tadi tak hentinya berteriak untuk memberikan semangat kepada Kenzo anak kelas 12-3, sementara Ayla tak hentinya mengomel karena Keyla mendukung pihak yang salah. Seharusnya Keyla mendukung kelas 11-1. Namun, Keyla sama sekali tidak menghiraukan hal itu, gadis dengan rambut pirang itu tetap saja berkoar-koar memberikan semangat kepada Kenzo.
Gama kembali mencetak skor dan hal itu semakin membuat para siswi menjerit heboh, tentu saja hal itu membuat Naina merasa tidak nyaman. Sedari tadi ia seperti akan terjatuh karena para siswi di belakangnya tidak bisa diam. Niatnya untuk menonton dengan nyaman terpaksa harus terusik karena gendang telinganya seperti akan pecah karena suara teriakan yang memekakkan telinga.
Naina menghembuskan kasar napasnya, gadis itu menutup rapat-rapat kedua telinganya. Binar mata indah itu menatap malas spanduk bertuliskan 'semangat Gama' yang saat ini dipegang oleh banyak sekali anak-anak perempuan.
"Norak banget, sih!" gumam Naina sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
Dan untuk kesekian kalinya, Gama kembali mencetak gol, membuat suasana semakin heboh saat melihat Gama dengan kerennya berlari kesana kemari, keringat yang mengalir di wajah tampan cowok itu membuat kesan keren tersendiri bagi yang melihatnya.
"Semangat Gama!"
"Gama!"
"Gama keren banget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Roman pour Adolescents⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...